Bukan tanpa alasan bila kedua paslon yakni Jokowi-Ma’ruf dan Prabowo-Sandiaga berusaha mendekati Yenny Wahid agar dapat memberikan dukungan untuk kubu mereka masing-masing. Sebagai putri Gusdur, Yenny Wahid diyakini memiliki pengaruh yang cukup kuat untuk menentukan kemana arah suara Nahdliyin akan berlabuh.
Setelah penetapan Capres-Cawapres, tanggal 8 Agustus 2018 yang lalu. Para Capres dan Cawapres masing-masing kubu pun mengunjungi keluarga Wahid.
Pertama dari Capres Joko Widodo yang berkunjung duluan, pada tanggal 7 September 2018, Jumat sore. Kunjungan beliau selain untuk bersilaturahmi ke kediaman Ibu Sinta Nuriyah Wahid, istri presiden keempat Indonesia, almarhum KH. Abdurrahman Wahid. Juga untuk menghadiri Hari Ulang Tahun Gus Dur, yang juga dikenal sebagai tokoh Nadhlatul Ulama yang dilahirkan pada 7 September 1940.
Tanggal 10 September 2018, giliran bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno yang mengunjungi kediaman Sinta Wahid pada Senin. Dalam kunjungan tersebut, Sandiaga secara terang-terangan mengajak Yenny Wahid bergabung dalam Tim Pemenangan Prabowo-Sandiaga. Bahkan Sandiaga menawari Yenny Wahid masuk tim pemenangan untuk posisi manajer kampanye.
Berselang beberapa hari kemudian, giliran bakal calon presiden Prabowo Subianto yang menyambangi kediaman istri Presiden RI ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Shinta Nuriyah di kawasan Ciganjur, Jakarta Selatan. Kedatangan Prabowo bersama sahabatnya, Maher Algadri dan Fuad Bawazier.
Hari ini, 26 September 2018, giliran Cawapres KH Ma’ruf Amin yang menyambangi istri Presiden RI ke-4 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Sinta Nuriyah Wahid. Saat tiba, Ma’ruf disambut langsung oleh putri Gus Dur, Yenny Wahid di kediaman Sinta Nuriyah Wahid, Jalan Al Muwaroh, Ciganjur, Jakarta Selatan. Tampak Ma’ruf mengenakan jaket dan sarung berwarna putih.
Dan tidak berselang berapa lama kemudian. Putri Presiden RI ke-4 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Yenny Wahid pun menentukan sikap politiknya, yakni memilih mendukung pasangan Joko Widodo-Maruf Amin.
Deklarasi disampaikan Yenny dalam acara Konferensi Pers Konsorsium Kader Gus Dur di Jalan Kalibata Timur I, Jakarta Selatan, Rabu 26 September 2018. Yenny juga berbicara atas nama 9 konsorsium kader Gus Dur.
Berikut petikan pidatonya.
“Ada banyak kelompok-kelompok lain di luar sana. Bahwa keluarga Gus Dur, saya wakili dalam sifat politiknya. Ibu saya sendiri tidak akan ikut-ikutan karena beliau ibu bangsa, beliau tugasnya ‘menjewer’ kalau ada yang bandel dari kedua kubu,” ujar Yenny.
Yenny lalu berbicara soal Indonesia yang memiliki kekayaan berlimpah. Selain itu, menurutnya, Indonesia memiliki anak-anak bangsa yang bertalenta.
“Pemimpin yang kami cari adalah yang mau gerak. Pemimpin yang dekat dengan masyarakat. Pemimpin yang sederhana cara berpikirnya. Bahwa bangsa ini harus dipenuhi hak kebutuhan dasarnya,” sebutnya.
Gusdurian, menurut Yenny, adalah yang bisa menghadirkan keadilan sosial dengan menghadirkan kebutuhan dasar bagi mereka yang jarang tersapa. Ia lalu menyebut Gusdurian mendukung Jokowi-Ma’ruf ketimbang pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
“Oleh karena itu, dengan mengucap bismillah, dengan ini kami menyatakan mendukung pasangan nomor 01, bismillah Presiden Jokowi akan kembali memimpin negeri ini,” tutur Yenny.
Dengan demikian, Sah Yenny Wahid beserta 9 konsorsium resmi menyatakan dukungannya kepada Jokowi-Ma’ruf sebagai Capres dan Cawapres 2019.