Indovoices.com- Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) menyampaikan bahwa Pondok Pesantren dapat mencetak banyak generasi pengusaha Islam. Menurutnya, selain mempelajari tafsir, hadist, maupun fiqih selama berada di pondok pesantren, para santri juga memerlukan pelajaran mengenai wirausaha secara intensif.
“Kebanyakan dunia usaha itu diajarkan dari lingkungan dan pengalaman. Maka santri ini bisa bikin buku, kaos. Itu awalnya,” ujarnya pada acara Tasyakuran Sewindu Pondok Modern Tazakka, di Masjid Az-Zaky Pondok Modern Tazakka, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
JK mengatakan, menjadi pengusaha dapat memberikan banyak manfaat bagi orang banyak. Ia mencontohkan, datangnya Islam ke tanah air dibawa oleh para pedagang. Keberhasilan para pedagang sejak dulu pula yang menurut JK, membuat Islam di Indonesia menjadi lebih moderat.
“Setidaknya dunia usaha bisa diandalkan, kita tidak akan ketinggalan. Kenapa Islam di Indonesia lebih moderat ketimbang negara Islam di Afrika, Timur Tengah, karena dibawa oleh pedagang yang menjadi ulama. Sehingga transisinya mulus bukan dengan perang,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, JK juga mengingatkan agar Pondok Tazakka terus mengembangkan pendidikan dengan mengikuti perkembangan teknologi yang ada saat ini.
Kendati demikian, ia mengingatkan agar perkembangan teknologi dapat dimanfaatkan dengan baik. Jika tidak, hal tersebut bisa berdampak buruk. Ia mencontohkan kerusuhan di Papua yang dipicu teknologi sehingga isu negatif tersebar di media sosial.
Lebih lanjut, pria kelahiran Sulawesi Selatan ini berpesan agar ustadz atau para pengajar ponpes dapat menguasai ilmu lebih banyak ketimbang para santri. Sebab, perkembangan teknologi yang begitu pesat bisa membuat santri tahu lebih dulu ketimbang para pengajar tersebut.
Sementara itu, Pimpinan Pondok Modern Tazakka, KH. Anang Rikza Masyhadi mengungkapkan pondok modern Tazakka memiliki jumlah santri hingga 800 orang, di antaranya 600 santri setingkat SMU dan 200 santri taman pendidikan Al-Quran.
“Setiap tahun yang mendaftar 400 sampai 500 tapi hanya 100 yang bisa ditampung. Kita sedang menyiapkan ide dan gagasan untuk membangun perguruan tinggi di tahun depan,” imbuhnya.
Lebih lanjut disampaikan jika santri yang menempuh pendidikan di Pondok Tazakka berasal dari berbagai provinsi di Indonesia, namun belum ada santri yang berasal dari Papua. Ia pun menjanjikan akan memberi beasiswa penuh bagi santri asal Papua karena belum ada santri dari bumi cenderawasih tersebut. (jpp)