Indovoices.com –Epidemiolog Universitas Griffith, Australia, Dicky Budiman menilai opsi vaksinasi covid-19 mandiri kurang tepat. Sebab, vaksinbukan barang ekonomi di tengah pandemi.
“Ini untuk kepentingan kesehatan masyarakat, bukan barang ekonomi,” kata Dicky saat dikonfirmasi, Sabtu, 16 Januari 2021.
Dia menilai harga vaksin akan sangat tinggi jika dijual mandiri. Di sisi lain, Indonesia membeli vaksin menggunakan uang rakyat. Karena itu, vaksin harus diberikan gratis ke seluruh warga.
“Jadi penggunaannya sesuai dengan mekanisme strategi kesehatan masyarakat, bukan strategi ekonomi,” ia menekankan.
Vaksin diprioritaskan berdasarkan masyarakat dengan risiko penularan tertinggi. Opsi vaksin dijual bebas justru berdampak buruk bagi Indonesia. Mulai dari efek ekonomi, sosial, hingga pandangan dunia internasional.
“Indonesia jadi cibiran di dunia luar kalau begini,” kata dia.
Sebelumnya, pemerintah didorong membuat regulasi untuk opsi vaksinasi mandiri di Indonesia. Regulasi ini dibutuhkan agar proses vaksinasi covid-19 dapat dipercepat. Namun, opsi tersebut ditentang sejumlah kalangan.(msn)