Indovoices.com –Direktur Eksekutif Rujak Center for Urban Studies, Elisa Sutanudjaja, mengatakan usulan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam dialog C40 Cities bakal sulit terealisasikan, meski telah disambut Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres..
“Karena usulan tersebut berlawanan dengan semangat UU Cilaka (Cipta Kerja),” kata Elisa melalui pesan singkatnya, Ahad, 18 April 2021.
Di dalam UU Cipta Kerja, kata Elisa, kewenangan daerah banyak dipangkas. Terutama soal perencanaan ruang dan jika daerah tersebut menjadi kawasan ekonomi khusus atau masuk program strategis nasional.
“Sebelum jadi UU Cilaka juga sudah ada hambatan. Terutama terkait PSN.”
Pembangunan enam ruas tol dalam kota, kata Elisa, merupakan salah satu hambatan dari semangat yang Anies sampaikan dalam dialog antara pimpinan C40 Cities. Mau tidak mau, ujar dia, daerah harus melaksanakan pembangunan jalan bebas hambatan itu.
Sebab jika daerah menolak dan dianggap menghambat program strategis nasional, maka bisa diberi sanksi. Namun, ujar Elisa, semua program kota untuk membantu mengurangi dampak perubahan iklim dunia kembali kepada kualitas kepala daerahnya.
“Berapa banyak sih kepala daerah yang paham perubahan iklim dari 94 wali kota dan 34 gubernur dan entah berapa banyak bupati?”
Jadi, Elisa menuturkan, meski daerah diberi jalan dan wewenang lebih besar belum tentu bisa dipastikan mereka bisa mengeksekusinya. Contohnya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang masih memilih membangun tol dan tanggul untuk persoalan penurunan muka tanah di pesisir.
“Bukannya beresin penurunannya. Jadi tambahan usulan dia (Anies) bias. Bias anggota C40 dan belum tentu relevan dengan 95 kota di Indonesia lainnya.”
Menurut Elisa, yang harus diperbaiki adalah mengubah kebijakan yang menghasilkan emisi karbon terbesar, yakni transportasi. Jadi kepala daerah harus menunjukkan komitmen untuk menekan penggunaan kendaraan bermotor.
“Misalnya dengan mengurangi lahan parkir, mempermahal tarif parkir, memperkecil ruang jalan, traffic calmer dan lainnya,” kata dia.
Moderator dialog antar pimpinan C40 Cities David Miller, mengatakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bisa mempengaruhi Perserikatan Bangsa Bangsa atau (PBB), dalam menangani perubahan iklim dunia.
Hal itu terlihat dari dalam dialog C40 Cities yang dilakukan secara daring. Dalam diskusi itu, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menginterupsi dan menanggapi tiga usulan Anies dalam mengurangi emisi karbon.
“Gubernur DKI bahwa Anda telah bisa mempengaruhi PBB hanya dengan waktu bicara 2 menit dan bayangkan seandainya kita diberi waktu bicara 4 menit,” kata David dalam dialog pimpinan C40 Cities
Gutteres menyatakan setuju sepenuhnya dan siap menindaklanjuti usulan Anies. Menurut Gutteres, hal-hal yang diusulkan sangat mungkin dikerjakan oleh PBB sehingga dukungan ini bukan sekadar wacana melainkan dapat diterjemahkan ke dalam program-program dari tingkat pusat hingga lokal.
Dalam pembicaraan dengan Sekjen PBB itu, Jakarta mengusulkan agar PBB ambil peran lebih yang besar untuk membantu kota-kota di dunia, dalam 3 aspek yaitu:
Pertama, PBB dapat mendorong negara-negara untuk mengakui pencapaian aksi iklim yang dilakukan pada tingkat kota dan itu perlu dihitung sebagai bagian dari National Determined Contribution (NDC) dari aksi iklim.
Kedua, PBB juga perlu secara organisasional mendorong terjadinya integrasi vertikal dan horisontal pada tingkat aksi serta kebijakan.
Ketiga, Anies Baswedan mengatakan, dalam rangka menuju COP 26, PBB perlu mendukung negara-negara untuk mengembangkan arsitektur dan struktur pendanaan yang komprehensif, untuk dieksekusi pada level lokal.