Indovoices.com-Kepala Gugus Tugas Penanganan Covid-19, Doni Monardo, menyatakan laboratorium yang melakukan pengujian spesimen untuk virus corona bisa melaporkan hasil pemeriksaan itu kepada Gugus Tugas.
Dalam diskusi virtual bertema Gadung Gara-Gara Covid-19, Doni menyebut banyak laboratorium tidak langsung melaporkan hasil pengujian itu ke Gugus Tugas. Karena masalah itu, penyampaian data kepada masyarakat tidak maksimal.
Doni mengatakan bahwa permasalahan tersebut akan diselesaikan dalam waktu dekat. Dia berharap agar penyampaian informasi langsung ke Gugus Tugas itu dapat terlaksana dan dipatuhi oleh setiap laboratorium yang melakukan pengujian.
“Kami harapkan dalam waktu yang tidak lama bisa melaporkan langsung ke Gugus Tugas, nanti kepentingan kami untuk mendistribusikan terutama dalam pelaporan setiap hari oleh Juru Bicara pak Achmad Yurianto,” kata Doni Monardo.
“Tidak ada lagi laporan yang tidak langsung dilaporkan ke Gugus Tugas,” ucap Doni menambahkan.
Berdasarkan catatan Doni, setidaknya terdapat delapan institusi yang memiliki laboratorium dan bisa untuk melakukan pengujian spesimen tersebut.
Ia merincikan, sejumlah pihak yang memiliki laboratorium itu adalah: Kementerian Pertanian, Pemerintah Daerah seperti Kabupaten atau Kota dan juga Provinsi, Kementerian BUMN, BPOM, Kementerian Riset dan Teknologi, Perguruan Tinggi, Kementerian Kesehatan, dan juga Pihak Swasta.
Karena itu diperlukan satu garis koordinasi yang kuat sehingga penyampaian data kepada masyarakat dapat berjalan.
“Tidak ada satupun lembaga dimana ini bisa mengkoordinasikan seluruh hasil yang dilakukan oleh laboratorium,” tutur Doni.
Doni sendiri mengaku tidak mengetahui alasan dari permasalahan tersebut. Pasalnya, penyebaran virus Covid-19 di Indonesia saat ini sudah berumur dua bulan sejak kasus pertama diumumkan pada 2 Maret 2020 lalu.
Di luar persoalan pelaporan uji spesimen itu, Gugus Tugas sedang mengusahakan menggenjot produktivitas dari setiap laboratorium untuk gencar melakukan pengujian.
“Baik sumber daya termasuk juga alat perlengkapan,” pungkas Doni.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan akan menggalakkan pemeriksaan atau tes swab melalui mesin polymerase chain reaction (PCR) untuk mengetahui sebaran kasus virus corona (Covid-19) secara lebih luas.
Pelaksana Tugas Deputi II Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Dody Ruswandi melalui forum rapat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VIII DPR RI yang berlangsung secara daring pada Selasa (12/5), mengatakan target pemeriksaan 10 ribu tes Polymerase Chain Reaction (PCR) per hari.
Namun, dia mengakui target itu sulit dilakukan karena minimnya sarana dan prasarana, termasuk, kapasitas laboratorium.
“Nanti mungkin jangan kaget bapak ibu bahwa minggu depan itu akan cenderung banyak naiknya. Secara teknis, memang harusnya itu, karena supaya kita bisa mempercepat selesainya Covid-19 ini,” kata Dody.
“Harapan kita bisa mencapai 40 ribu, supaya itu bisa mewakili daerah merah yang kita angap mewakili daerah tersebut,” ucap Dody menambahkan.(msn)