Indovoices.com –Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memberikan hibah untuk mendanai pembelian alat penyimpanan sampel pemeriksaaan swab Covid-19 buatan Universitas Padjadjaran (Unpad).
Sebanyak 26 ribu alat itu, disebut Viral Transport Medium buatan Universitas Padjadjaran (VitPAD), dibagikan ke semua rumah sakit pendidikan di Indonesia.
Tim peneliti yang mengembangkan VitPAD berasal dari Fakultas Kedokteran dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran (Unpad). Dosen yang terlibat di antaranya Hesti Lina Wiraswati, Shabarni Ghaffar, Shavira Ekawardhani, Lia Faridah, dan Nisa Fauziah.
Pengiriman VitPAD itu merupakan bagian dari distribusi uji pasar untuk mengetahui efektivitas alat. VitPAD, menurut laman Unpad, memasuki tahap akhir untuk memperoleh izin edar dari pemerintah.
Saat ini alat tersebut telah memperoleh Tingkat Kesiapanterapan Teknologi (TKT) tingkatan delapan dan sembilan. Setelah melewati proses skala laboratorium, validasi, produksi skala industri, dan distribusi kalangan terbatas, VitPAD kini di tahap produksi skala industri dengan skala lebih luas dan lebih besar.
Seorang peneliti, Lia Faridah, mengungkapkan keunggulan produknya. “VitPAD ini easy handling, friendly user dan tidak perlu coolbox. Itu sebabnya banyak disukai oleh konsumen,” kata dia, Selasa 8 Desember 2020. Dengan kondisi geografi Indonesia yang beragam, VitPAD mudah dibawa pengguna dari lokasi pengambilan swab test ke laboratorium.
Temuan itu menggantikan cara lama yang biasanya memerlukan kotak pendingin ukuran besar, diisi es kering, dan makin merepotkan jika habis di tengah jalan.
Selama ini, menurutnya, Indonesia masih mengandalkan produk Viral Transport Medium (VTM) impor untuk menyimpan spesimen sampel swab Covid-19. VTM tersebut pada umumnya membutuhkan sistem transportasi dengan pengamanan berlapis dan harus disimpan pada kotak pendingin (coolbox) agar suhunya terjaga.