Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerahkan langsung bantuan totalnya sebesar Rp264 miliar untuk renovasi 5.293 rumah korban terdampak gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), di Kelurahan Pemenang Baru, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, Minggu (2/9) sore.
Bantuan diberikan dalam bentuk tabungan, dengan rincian Rp50 juta untuk rumah rusak berat, Rp25 juta untuk rusak sedang; dan Rp10 juta untuk rusak ringan.
Presiden berharap agar uang tersebut betul-betul dipakai semuanya untuk pembangunan kembali rumah warga yang rusak akibat gempa bumi beberapa waktu lalu.
“Kalau nanti bangunannya ini sudah selesai betul dan ternyata tidak sampai Rp50 juta untuk bangunnya, tidak sampai Rp25 juta yang rusak sedang, ya Alhamdulillah. Silakan untuk kepentingan yang lain, tapi prioritas yang pertama adalah untuk rumah,” pesan Presiden Jokowi.
Presiden juga mengingatkan agar dalam membangun kembali rumah yang rusak menggunakan pola rumah tahan gempa.
Menurut Presiden, pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dibantu TNI-Polri, akan memberikan pendampingan kepada masyarakat saat membangun kembali rumahnya.
“Kita tahu di sini pernah juga gempa besar yaitu tahun 1979. Artinya apa? Rumah-rumah yang dibangun nantinya harus tahan gempa, sehingga kalau ada gempa lagi, rumahnya tidak masalah,” tutur Presiden Jokowi.
Kepala Negara juga mengingatkan masyarakat agar tetap bergotong royong dan memanfaatkan bahan-bahan bangunan yang masih bisa dipakai, sehingga harapannya dana bantuan yang diberikan pemerintah akan betul-betul cukup untuk membangun kembali rumahnya.
“Kita ingin agar rumah-rumah yang ada ini dibangun secepat-cepatnya. Oleh sebab itu, semuanya harus bekerja keras, gotong royong, karena sebentar lagi akan masuk musim penghujan. Paling tidak ada konstruksi jadi atapnya sudah dibangun, sehingga bisa dipakai untuk berteduh kembali apabila musim hujan sudah datang,” kata Presiden Jokowi.
Tampak mendampingi Presiden Jokowi dalam kesempatan itu antara lain Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, dan Gubernur NTB Zainul Majdi. (BPMI Setpres/ES)