Tol Laut merupakan konsep pengangkutan logistik kelautan yang dicetuskan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Program ini bertujuan untuk menghubungkan pelabuhan-pelabuhan besar yang ada di nusantara. Dengan adanya hubungan antara pelabuhan-pelabuhan laut ini, maka dapat diciptakan kelancaran distribusi barang hingga ke pelosok.
Selain hal itu, pemerataan harga Logistik setiap barang di seluruh wilayah Indonesia. Seperti dikutip dari pidato Presiden Jokowi, 5 April 2016 yang lalu, “Tol Laut untuk apa? Sekali lagi ini mobilitas manusia, mobilitas barang. Harga transportasi yang lebih murah, biaya logistik yang lebih murah, dan akhirnya kita harapkan harga-harga akan turun.” kata Jokowi ketika itu.
Jadi tol laut itu bukan membangun tol di atas laut, karena ternyata masih banyak yang tidak mengerti bahkan ada pemuka agama yang namanya cukup terkenal namun gagal paham karena menganggap tol laut sebagai upaya pemerintah membangun jalan tol di atas laut.
Lantas timbul pertanyaan, apa bedanya antara sebelum dan sesudah adanya Tol Laut. Toh sebelumnya juga kapal-kapal berlayar ke pelabuhan di seluruh Indonesia. Nah disinilah yang ingin saya jelaskan. Memang benar sebelum adanya tol laut, kapal-kapal sudah berlayar ke berbagai pulau yang ada di Indonesia, namun frekwensinya jarang, terutama untuk wilayah di Indonesia bagian timur.
Selain itu tidak semua pelabuhan di Indonesia bagian Timur mampu menampung kapal-kapal besar. Sehingga kapal-kapal besar tersebut harus berhenti di pelabuhan besar, kemudian orang atau barang yang diangkut dipindahkan ke kapal-kapal yang lebih kecil baru melanjutkan perjalanan ke pelabuhan-pelabuhan kecil yang dituju. Hal inilah yang membuat ongkos operasional menjadi mahal.
Ibarat kita naik angkutan kota (angkot) dari titik A ke titik B, ongkos yang harus dikeluarkan untuk sampai ke tujuan, tentu akan lebih murah bila kita menggunakan angkot yang sekali jalan daripada harus berpindah-pindah angkot untuk sampai ke tujuan yang sama, yang tentunya juga lebih hemat waktu.
Prinsip yang sama juga berlaku untuk tol laut ini. Agar dapat mengangkut barang dengan jumlah besar tentu harus menggunakan kapal yang memiliki kapasitas dan volume sangat besar. Selain agar sekali pengangkutan dapat dimaksimalkan untuk mengirim barang dalam jumlah besar, kapal tol laut juga harus mampu melintasi laut yang memiliki jarak yang cukup jauh.
Oleh sebab itulah pemerintah berupaya memperbesar pelabuhan-pelabuhan yang ada di Indonesia timur yang selama ini hanya mampu menampung kapal-kapal ukuran sedang dan kecil saja.
Dengan adanya Tol Laut, sangat banyak manfaat yang bisa didapat, diantaranya:
Pertama, memperkuat jati diri sebagai negara maritim terbesar di dunia seperti yang terkandung dalam Nawacita pertama.
Kedua, sanggup membuat harga kebutuhan bahan pokok di seluruh wilayah Indonesia sama rata. Kenapa bisa sama rata? Salah satu alasannya adalah jalur dan harga distribusinya yang sudah tidak semahal sebelum adanya program tol laut.
Ketiga, pelabuhan yang direnovasi dan dikembangkan juga memiliki fasilitas yang lebih baik dari sebelumnya, terutama pada bagian fasilitas penampung ikan yang akan dijual oleh nelayan. Lebih besar dan bersih. Sehingga dapat dimanfaatkan oleh para nelayan untuk menjual ikan dalam jumlah yang lebih banyak.
Keempat, untuk mengembangkan berbagai pelabuhan di Indonesia tentu saja membutuhkan tenaga kerja yang tidak sedikit. Dengan adanya pengembangan tersebut, diharapkan dapat menyedot tenaga kerja untuk terlibat, baik saat pengembangan maupun setelah selesai karena pelabuhan yang telah selesai juga tetap membutuhkan pemeliharaan dan sebagainya.
Jokowi sendiri menyimpan harapan yang sangat besar terkait tol laut ini. Beliau pernah mengatakan, “Nenek moyang kita berjaya karena tidak memunggungi laut. Mereka melihat lautan bukan sebagai pemisah daratan, tapi yang mempersatukan pulau-pulau. Laut adalah peluang, bukan hambatan. Dari situlah saya menggagas Tol Laut, jalur pelayaran bebas hambatan yang menghubungkan pelabuhan-pelabuhan di seluruh Nusantara. Jalur yang terentang sepanjang 5000 kilometer atau seperdelapan lingkar bumi.”
“Tujuannya adalah menggerakkan roda ekonomi secara efisien dan merata. Kapal-kapal besar akan melayari dan menghubungkan pelabuhan-pelabuhan besar yang sudah ada maupun yang sedang kita bangun. Dengan cara itulah kesenjangan harga barang antar daerah di Indonesia akan terjembatani. Tidak akan ada lagi kelangkaan bahan pokok, BBM atau semen.” Demikianlah yang beliau sampaikan.
Trailer Tol Laut Jokowi
https://youtu.be/c4sb4Ta-yEU