Indovoices.com –Jajaran Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III memastikan pasukan TNI dan Polri tetap melanjutkan operasi penegakan hukum terhadap Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) di Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua.
Asops Kaskogabwilhan III Brigjen TNI Suswatyo mengatakan operasi penegakan hukum terhadap KKSB di Sugapa dan sekitarnya tidak akan terhenti pascatewasnya satu prajurit TNI atas nama Pratu Firdaus Kurniawan yang ditembak oleh KKSB di wilayah Titigi, Intan Jaya.
“Kami tetap melanjutkan operasi sampai daerah Sugapa kompleks menjadi lebih aman lagi ke depan. Kami tidak akan mundur, tetap melaksanakan tugas operasi di sana,” kata Suswatyo, Sabtu, 7 November 2020.
Ia menegaskan, kehadiran aparat TNI dan Polri di wilayah Intan Jaya semata-mata memberikan perlindungan kepada masyarakat di wilayah itu agar bisa kembali melakukan aktivitasnya tanpa rasa takut dan terancam akibat ulah KKSB yang terus melakukan teror penembakan baik kepada warga sipil, petugas pemerintah maupun aparat keamanan.
“Kehadiran aparat itu untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat, jangan disalahartikan,” ucapnya.
Baca juga: Kontak Tembak dengan KKB di Intan Jaya, Seorang Prajurit TNI Gugur
Sebelumnya, Pratu Firdaus Kurniawan, prajurit TNI yang tergabung dalam Batalyon Raider 400, gugur setelah tertembak oleh KKSB di wilayah Titigi, Intan Jaya, Jumat, 6 November 2020.
Dalam kontak tembak itu, rekan Firdaus yaitu Pratu Arbi juga tertembak pada bagian kaki. Namun masih bisa diselamatkan dan saat ini menjalani perawatan intensif di RSUD Mimika.
Jenazah Pratu Firdaus pada Sabtu pagi dievakuasi dari Sugapa ke Timika menggunakan helikopter dan pada siangnya diberangkatkan ke Jakarta dengan penerbangan dari Bandara Mozes Kilangin Timika.
Rencananya, jenazah Pratu Firdaus diterbangkan pada Minggu pagi, 8 November menuju Daerah Istimewa Yogyakarta untuk dikebumikan di kampung halamannya di Kabupaten Kebumen.
Konflik antara aparat keamanan dengan pihak KKSB di wilayah Intan Jaya dalam beberapa bulan terakhir mengakibatkan gugurnya sejumlah warga baik dari kalangan aparat, anggota KKSB, maupun warga sipil lainnya.(msn)