Indovoices.com-Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) semakin brutal meneror warga di pedalaman Mimika, Papua. Akibatnya 800 warga terpaksa mengungsi ke lokasi aman seperti ke Mapolres Mimika hingga ke Gereja Hobot, Mimika.
Kabagpenum Divisi Humas Polri Kombes Pol Asep Adi Saputra mengatakan, Polri menjamin penuh keamanan warga yang mengungsi. Saat ini kondisi di kawasan Mimika berangsur normal.
“Kapolda Papua dan wakil bupati mengunjungi tempat pengungsian dan memberi motivasi agar masyarakat tetap tenang dan mempercayakan pihak TNI dan Polri. TNI-Polri meningkatkan kewaspadaan memberikan jaminan keamanan kepada para pengungsi,” kata Asep di Mabes Polri, Jakarta Selatan
“Situasi normal kembali masyarakat beraktivitas,” tambah Asep.
Asep menuturkan, sekitar 5 ribu personel TNI dan Polri disiagakan menjaga para pengungsi di Papua. Hal itu sebagai bentuk jaminan terhadap keamanan warga.
“Sampai hari ini kurang lebih 5 ribu personel masih kekuatan yang sama untuk mengamankan di daerah Papua. Memaksimalkan apa yang selama ini tersedia, dan tentunya metode atau cara-cara ditingkatkan memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan,” ujar Asep.
Meski terjadi ketegangan di kawasan Mimika hingga Tembagapura, situasi keamanan dan kesiagaan personel di Papua masih normal. Pihaknya belum meningkatkan status siaga di sana.
“Situasi normal kembali masyarakat beraktivitas. Pihak TNI dan Polri terus meningkatkan kewaspadaan untuk memberikan rasa aman dan nyaman tersebut setiap saat meng-update situasi yang ada,” kata dia.
Sebelumnya, kondisi keamanan di Papua bergejolak disebabkan ulah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang terus menebar teror.
Puncaknya saat Sertu La Ongge, anggota Koramil Jila gugur terkena tembakan pantulan yang diduga dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata tersebut. La Ongge kena tembakan pantulan, sekitar pukul 05.00 WIT yang mengenai telinga kiri bagian bawah.
Kondisi tersebut membuat ratusan warga pedalaman Timika memilih mengungsi. Ratusan warga itu berasal dari beberapa distrik seperti Kampung Longsoran, Kampung Batu Besar, dan Kimbeli.
“Hingga pukul 18.00 WIT didata sudah hampir kurang lebih 800 orang yang mengungsi, terdiri dari anak-anak, wanita, laki-laki,” ujar Kapolsek Tembagapura, AKP Hermanto, dalam keterangannya, Jumat (6/3).
Hermanto mengatakan, gelombang warga mengungsi bermula pada Jumat (6/3) pukul 05.00 WIT. Saat itu 30 warga mengungsi melewati jalur dari Utiikini menuju Polsek Tembagapura.(msn)