Indovoices.com –Upaya Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat kerap disebut selayaknya menikam Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dari belakang. Namun, hal itu tidak berdampak kepada ayah Ketua Umum (Ketum) Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu.
“Tapi tidak tembus. Ini ringanlah (efeknya),” kata Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng Sabtu, 13 Maret 2021.
Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) itu menyampaikan Moeldoko melakukan pembegalan politik. Mantan Panglima TNI itu dianggap berupaya mengakuisisi Demokrat dengan cara yang tidak benar.
“Itu sudah jelas itu dibegal oleh Moeldoko, yang orang di luar partai karena punya kekuasaan dan uang,” ungkap dia.
Andi Mallarangeng heran Moeldoko tega menargetkan Demokrat yang identik dengan SBY. Pasalnya, SBY saat memimpin pemerintahan pada 2004-2014 ikut punya andil besar melambungkan karier Moeldoko selama masih aktif di dunia militer.
“Padahal yang mengangkat dia (Moeldoko) menjadi kasad (kepala staf TNI Angkatan Darat), panglima TNI pada zaman SBY,” sebut dia.
Dia menegaskan meskipun upaya Moeldoko dianggapnya tidak berdampak terlalu besar kepada SBY dan partai, hal itu akan tetap dilawan Demokrat. Langkah yang diambil Moeldoko dianggap bertentangan dengan nilai demokrasi dan konstitusi.
“Insyaallah kita akan menang,” ujar dia.