Indovoices.com-Beberapa tahun lalu, muncul perdebatan dengan topik, mampukah anak-anak kawasan Danau Toba bersaing dengan anak anak kota dari seluruh Indonesia masuk Sekolah unggulan seperti SMA Unggul Del dan SMAN 2 Balige yang masuk asrama Yasop?.
Ada pendapat yang mengatakan sekolah unggulan itu kan hadir untuk anak-anak kawasan Danau Toba, tetapi siswanya dari luar kawasan Danau Toba. Sejatinya dikasih “jatah” anak-anak kawasan Danau Toba. Tidak mungkin anak anak Kawasan Danau Toba mampu berkompetisi dengan siswa dari Jakarta, Medan, Batam, Siantar, Bandung dan dari seluruh penjuru negeri.
Keraguan akan kemampuan Siswa kawasan Danau Toba berkompetisi dijawab Kepala Sekolah ini.
Mereka adalah yang pertama, Roselly Simanjuntak Koordinator Sekolah Yayasan Bona Pasogit Sejahtera (YBS) Parmaksian, Tobasa. Siswanya lulus Ke SMA Unggul Del (SUD) sebanyak 4 orang. Siswa yang masuk Ke Yasop sebanyak 3 orang dengan Siswa Cadangan 1 orang. Kedua, Teksin Oberia Simbolon, Kepala Sekolah SMPN 1 Pangururan. Jumlah siswa yang masuk SUD sebanyak 5 orang. Terbanyak dari Kabupaten Samosir. Ketiga, Berliana Pasaribu Kepala Sekolah SMPN 4 Balige. SMPN 4 Baliige lulus ke SUD 5 orang, 1 orang cadangan dan 1 orang ke Yasop.
Saya mengenal dekat ketiga tokoh perempuan pendidik ini. Mereka memiliki karakter yang sangat berbeda. Tetapi satu persamaan yaitu sama sama kerja keras dan hatinya adalah pendidik.
Kalau ibu Rosellly itu mungkin wanita paling keras se Kabupaten, sekaligus paling lembut juga ke siswanya. Jadi ibu Ros (panggilannya) pendidik paling keras sekaligus paling lembut. Bu Ros, selalu menghabiskan energinya untuk keberhasilan siswanya. Guru guru dibenahinya. Kompetensi guru harus terus diperbaiki, katanya. Guru guru terus mengikuti pelatihan. Menurutnya, guru yang hebat pasti menghasilkan siswa yang hebat. Kerja kerasnya luar biasa.
Kalau ibu Teksin sangat lembut, tak ada kerasnya. Disiplin dan berpakaian sangat rapi. Kalem dan tenang. Bicara apa adanya. Tetapi, sangat asyik kalau diajak ngobrol tentang pendidikan. Ikut sedih jika dia cerita prihatin dalam berbagai dunia pendidikan. Sangat asyik bicara dunia pendidikan dengannya.
Kalau ibu Berliana Pasaribu, dia kelihatan biasa biasa saja. Tapi hatinya luar biasa. Dia fokus untuk prestasi siswanya. SMPN 4 Balige adalah sekokah negeri terbaik di Tobasa. Di dunia Olimpiade Sains SMPN 4 Balige langganan seperti Budi Darma dan YBS.
Selamatlah untuk tiga tokoh pendidik ini. Mereka memang sangat patut diteladani guru guru lain. Terima kasih untuk keteladanan ibu bertiga. Kiranya kerja kerasmu akan berbuah baik untuk bangsa tercinta. (gurgurmanurung)