Indovoices.com- Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengungkapkan tiga kunci sukses untuk mendatangkan wisatawan mancanegara (wisman) ke DI Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah (Jateng).
Kunci sukses yang dimaksud yakni konsistensi pengembangan atraksi, akses, dan amenitas (3A) di kawasan DIY dan Jateng yang memiliki Borobudur sebagai ikon sekaligus destinasi super prioritas.
Menpar Arief Yahya saat melakukan rapat terbatas bersama stakeholder pariwisata Jateng dan DIY di DeLoano Glamour Camping, Kulon Progo, Yogyakarta, Kamis (29/08/2019) mengatakan selain Bandara Internasional Yogyakarta, kesiapan infrastruktur 3A jadi kunci sukses untuk mendatangkan wisman.
“Selain Bandara internasional, critical success factor Borobudur rumusnya 3A. Manfaatkan momentum ini, karena pemerintah pusat support dan mungkin tidak akan lagi terjadi dalam 50 tahun mendatang setelah penetapan. Targetnya infrastruktur dan utilitas dasar harus tuntas pada 2020,” kata Menpar Arief Yahya.
Dari segi akses, Menpar Arief Yahya terus mendorong agar semua stakeholder pariwisata turut mempromosikan Bandara Internasional Yogyakarta sehingga bisa semakin banyak melayani penerbangan langsung dari luar negeri. Sejak April 2019 sudah ada 28 pergerakan pesawat di YIA, pergerakan tersebut tidak memindahkan yang ada di Bandara Adisutjipto Yogyakarta.
“Jumlah flight sudah ada 14 airlines sejak April. Kita berperan untuk mengundang langsung maskapai ke YIA dengan cara memberikan insentif,” ujar Menpar Arief Yahya. Saat rapat terbatas, hadir pula Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo, yang mengatakan saat ini persiapan masterplan untuk mempermudah akses ke Borobudur sudah siap dilakukan yakni dengan membedah Bukit Menoreh yang nantinya akan terhubung langsung dengan Candi Borobudur.
“Infrastruktur jalur bedah Menoreh dibangun sepanjang 11 kilometer dengan anggaran yang dibutuhkan Rp88 miliar. Wisata bedah Bukit Menoreh merupakan objek wisata berupa bentangan jalur penghubung destinasi satu dengan lainnya di Kulon Progo sepanjang 63 kilometer. Jalur itu menghubungkan kawasan bandara baru Kulon Progo di Kecamatan Temon, menembus Kecamatan Kalibawang,” katanya.
Dari segi atraksi juga sudah disiapkan seperti Geopark Gunung Sewu yang ada di Gunung Kidul, Pantai Eksotik, dan Geopark Nglanggeran.
Selain itu juga ada beberapa event kreatif yang merupakan gabungan dari event dan destinasi yang terus dikembangakan seperti keroncong plesiran yang sudah empat kali terselenggara. Menurutnya beragam kegiatan tersebut sangat cocok bagi kaum milenial. (jpp)