
Polisi menggerebek pabrik parfum palsu
Polisi berhasil menggerebek pabrik parfum palsu di sebuah rumah di Tamansari Jakarta Barat pada rabu kemarin. Hujan sore sore bukannya mencium aroma jagung bakar, pak polisi malah mengendus bau parfum. Salut, pak pol!
Tidak menyangka sebuah rumah kecil dua lantai layaknya rumah tinggal biasa ternyata oh ternyata, ada pabrik didalamnya. Dari keterangan pelaku, mereka telah beroperasi selama tiga tahun dengan omzet miliaran rupiah. Angka yang cukup fantastis…
Bermodalkan botol parfum asli bekas, mereka meramu bahan-bahan membuat parfum. Namanya juga palsu, bahan-bahan yang digunakanpun zat kimia berbahaya dengan harga murah. Pastilah efeknya buruk bagi tubuh dan pakaian kita.
Biarpun gatal di kulit, bikin baju jadi kekuning-kuningan, asalkan wangi, orang akan mudah tertipu. Malah jadi ingat pilkada DKI, biar bego, biar bohong asal seiman. Kira-kira begitulah…
Pernah beberapa kali orang lewat depan rumah menanyakan apakah punya botol parfum bekas. Mereka bersedia membeli botol bekas parfum tersebut. Hemm…Mungkin pabrik inilah penadah botol parfum bekas asli tersebut. Parfum palsu yang dikemas sedemikian rupa agar seolah-olah seperti parfum asli.
Menurut keterangan pak polisi, pelaku memasaran parfum palsu melalui website belanja online terkemuka. Untuk menarik pembeli, pelaku menyebut perfumnya asli tetapi barang reject karena ada lecet. Yah..namanya juga botol bekas, bos!
Harganya dijual bervariasi yang pasti dibawah harga pasaran. Jika parfum asli seharga satu juta maka pelaku akan menawarkan 600 hingga 800 ribu rupiah. Konsumen tentulah tergiur dengan harga parfum yang tergolong murah itu.
Jakarta terbuai wanginya janji palsu..
Wilayah pemasaran tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Tetapi konsumen terbesar adalah Jabodetabek. Maklum, Jabodetabek adalah sasaran empuk wanginya parfum palsu. Jangankan parfum palsu, janji palsu pun laku di Jakarta ini…
Lihat saja 58% warga Jakarta jauh-jauh hari sudah tertipu dengan janji-janji wangi nggak taunya janji tersebut palsu.
Mereka terbuai dengan janji janji tidak akan digusur ternyata akan digusur karena sungai harus dinormalisasi. Janji yang punya usaha akan dimodalin, taunya dikadalin. Lha apa tidak dikadalin jika kredit bunganya renternir 13 persen…
Janji rumah dengan DP nol, taunya program untuk orang kaya. Janji nutup Alexis taunya cuma ganti nama jadi 4play (“pemanasan”). Janji urai kemacetan malah tutup jalan bonus operasikan becak. Janji tidak akan ambil gaji ngga’ taunya tidak jadi…
Musim pemilu, banyak orang akan jualan janji palsu. Seperti parfum isi ulang, omongannya sih wangi, tetapi palsu. Jangan sampai ketipu seperti warga Jakarta! Teliti sebelum membeli. Jangan sampai kepincut barang dengan harga murah, baunya wangi ngga’ taunya palsu.
Kena tipu parfum palsu palingan kulit gatel, olesin salep dua hari sembuh. Lha kalau ketipu janji palsu, lima tahun sesak napas, pak!
Terima kasih pak polisi sudah menggerebek pabrik parfum palsu! Mohon digerebek juga yang suka memproduksi janji-janji wangi tetapi palsu yah…Huh!!
Selamat tergerebek!!