Tulisan ini akan dipenuhi oleh kata kata Terimakasih. Terimakasih yang saya haturkan untuk Paslon 02 Prabowo Sandi, yang entah ikhlas menerima kekalahan atau masih kesal, karena terlihat legowo tetapi terkesan bikin ramai di akar rumput, well, hanya Allah Tuhanlah yang tahu kejadian sebenarnya.
Saya ingin berterimakasih akhirnya bapak sadar akan membawa Tuduhan kecurangan ini ke Mahkamah Konstitusi (MK) bukan ke Pengadilan Jalanan yang tentunya melanggar Konstitusional. Pasangan calon presiden nomor urut 02 Prabowo – Sandiaga Uno akan mendaftarkan permohonan sengketa Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) 2019 ke Mahkamah Konstitusi (MK) pada Kamis (23/5) sore. Direktur Advokasi dan Hukum Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Sufmi Dasco Ahmad, memastikan laporan itu akan diserahkan pihaknya sore ini.
Saya ingin berterimakasih karena Kerusuhan yang dibuat oleh Pendukung Prabowo Sandi walaupun mengatasnamakan agama, tetapi masih ada unsur Prabowo Sandinya, sehingga terlihat, walaupun kostum pendemonya agamais tetapi Motivasinya jelas jelas bukan SARA.
Saya juga ingin berterimakasih karena tindakan anarkis 2 hari di tanggal 21 dan 22 Mei 2019 diketahui menjadi Terstruktur Sistematis dan Masif karena dampak dari derasnya Foto dan Video Hoax, karena beberapa Foto dan Video yang viral penuh dengan editan, ujaran kebencian, bahkan videonya pun adalah Remake seperti Film Hollywood lama yang direproduksi lagi, cuman bedanya ini video dibuat di Mei 1998 tetapi diviralkan kembali di tahun 2019, sehingga banyak masyarakat yang berpikir ini video terbaru yang sedang viral. Hal ini menyebabkan pemerintah lewat Menkominfo harus mengurangi derasnya sistem informasi di Media Sosial FB dan IG serta Aplikasi seperti Whatsapps untuk mengurangi derasnya transfer informasi palsu yang hoax dan penuh ujaran kebencian. Dampaknya tentu merugikan usaha bisnis banyak orang termasuk pendukung bapak sendiri yang telah Move on dan melakukan usahanya tetapi terganggu karena ulah bapak bapak dan timses bapak yang begitu bernafsu berkuasa.
Saya juga ingin berterimakasih karena berkat rencana bayangan bapak (tidak apa apa tidak diakui), Polisi bergerak cepat membongkar aktor kerusuhan 21-22 Mei 2019. Mayoritas perusuh 257 orang dari Jawa Barat. Tersangka diperkirakan akan bertambah karena polisi melakukan pengembangan. Gerak cepat Polri dilakukan dipaparkan oleh Kombespol Argo Yuwono di Mabes Polri, Jakarta (22/05/2019). Polisi juga membuka tabir di balik kerusuhan. Aktor kerusuhan atau dalangnya. Salah satu temuan adalah para perusuh bertemu dengan aktor kerusuhan, penyandang dana, di Masjid Sunda Kelapa, Jakarta Pusat pada 21 Mei 2019. “Dari masjid Sunda Kelapa mereka bergerak ke Petamburan. Di jalanan lokasi kerusuhan Petamburan telah dipersiapkan batu, busur panah, dan senjata tajam,” kata Argo Yuwono. Ditambahkan oleh Argo Yuwono, polisi tengah mengusut dan mengejar yang terlibat dalam kerusuhan. Di masjid itu pula diserahkan uang operasional (Rp 6 juta) dan ratusan amplop kepada perusuh. Dari perusuh yang ditangkap di Petamburan polisi menemukan ratusan amplop yang telah tertulis nama-mana para perusuh. Uang operasional juga ditemukan dari perusuh yang ditangkap. Polisi masih menelusuri pendana kerusuhan yang sudah diketahui. Dalam membongkar aktor kerusuhan polisi berhasil mendapatkan bukti komunikasi lewat WhatsApp. Dalam percakapan, perusuh melaporkan kepada pendana dan juga mengajak para perusuh lewat alat komunikasi tersebut. Bahkan salah satu ajakan adalah untuk menyerang Jokowi. Jadi jelas ini bukan kejahatan terencana, yang membuat saya terngiang ngiang Kalimat indah dari seorang Bapak Tua perihal Terstruktur, Sistematis, Masif dan peribahasa Jika Rumah tetanggamu kebakaran, rampoklah rumahnya.
Terimakasih juga saya ucapkan karena Rencana bayanganmu telah membuka rahasia kelam masa lalu. Rahasia yang mestinya tidak perlu terungkap, tetapi secara otomatis terungkap karena jejak digital yang tidak bisa dikelabui. Mobil ambulans yg ditangkap karena bawa batu dan amplop uang utk membayar pelaku kerusuhan Grandmax Nomor Polisi B 9686 PCF terdaftar di Polda Metro Jaya atas nama PT. ARSARI PRATAMA. Perusahaan Milik Hashim, adik Prabowo. Komisaris PT. ARSARI PRATAMA adalah Aryo Djojohadikusumo, anggota DPR Fraksi Partai Gerindra, anak Hashim sekaligus keponakan Prabowo. Sangat indah sekali buktinya, walaupun Fadli Zon menolak itu mobil Gerindra, tetapi Gerindra cabang Tasikmalaya sudah mengakuinya, tidak apa apa, dan lucu juga jika semua pada menolak batu dan perlengkapan perang terfoto didalamnya yang telah viral, diakui bukan milik kalian. Ini sama saja seperti ketika Penulis diare, Penulis menolak ceceran kotoran di celana dalam penulis bukan milik Penulis walaupun itu ada didalam celana dalam yang diakui Penulis sebagai miliknya.
Saya juga berterimakasih karena Rencana gelap bapak bapak ini membuat viral sebuah foto orang yang memakai kopiah yang sedang minum, mengingat itu Bapak yang tidak mungkin mendapatkan Masa Menstruasinya, jadi jelas sudah si Bapak membatalkan puasanya karena foto viral sebelum bedug magrib berbunyi sehingga jelas itu masih dalam masa puasa. Ini benar benar membuat saya terpana karena orang yang selama ini berjuang atas nama agama, akhirnya terbuka bisa berjuang juga atas nama bapak. Selain bapak yang fotonya viral itu, saya juga ingin berterimakasih karena yang katanya bapak ikhlas, cukup mengganggu banyak pihak yang sedang melakukan ibadah puasa, terlepas dari mereka pendukung bapak ataupun bukan.
Saya juga berterimakasih karena ketidaklegowoan bapak, telah membuat Partai Demokrat, khususnya pak SBY dan Pak Agus Harimukti Yudhoyono tertidur dari tidur panjangnya dan berubah nasionalis dan kembali ke jalan yang benar. Jika tidak begini, tidak mungkinlah Pak Andi Arief kader Demokrat akan menjadi jujur membuka semua rahasia bapak walaupun masih dalam bahasa Kode, tetapi setidaknya itu membukakan kesadaran dalam hati masyarakat, betapa kotornya rencana bapak. Betul yang dikatakan Pak SBY dalam Pidatonya, ini akan menjadi sejarah tak terlupakan, karena tidak akan dikenang oleh masyarakat yang pernah hidup di Medio 1998, tetapi bahkan Millenial 2000 keatas pun akhirnya sadar dan melek dengan kelakuan bapak.