Pengacara kondang, Hotman Paris, menanggapi terkait kasus penganiayaan siswi SMP yang dikeroyok 12 Siswi SMA.Hal tersebut disampaikan Hotman Paris di Instagram-nya, @hotmanparisofficial, pada Rabu (10/4/2019).Tampak Hotman Paris sedang memakai jas merah muda meminta Jokowi untuk segera buka suara terkait kasus Audrey. Menurutnya, agar kasus tersebut segera tindaklanjuti dan para pelaku secepatnya ditangkap. “Kasus Audrey hanya dengan kalimat apabila Bapak Presiden RI Bapak Jokowi berbicara di televisi agar kasus Audrey Pontianak segera disidik dan ditangkap pelakunya. Maka, hukum akan cepat berjalan,” ujarnya.
Tanpa berpikir apakah Abang Hotman Paris mendukung 01 ataupun 02, Presiden Joko Widodo segera menindaklanjuti Permohonan Abang Hotman Paris dengan lugas.
“Pak Jokowi this is the right time for you menjelang Pilpres this is the righ time for you. Segera ucapkan di televisi agar hukum di Indonesia ditegakkan. Agar pelaku segera ditangkap kasihan itu putrinya,” imbuhnya.
“Kepada keluarga korban, saya baru dapat honor dari Pesantren Tebu Ireng Jombang, itu semua honor akan saya sumbangankan ke ibu, sebagai awal perlawanan hukum,” ujarnya.
Kemudian muncul lagi Video kedua, saat Bang Hotman Paris sedang mencukur rambutnya dan dalam VLOGnya , Hotman kembali mendesak Jokowi untuk turun tangan dalam kasus Audrey sehingga keadilan segera terlihat.
“Salam subuh dari kediaman Hotman Paris. Kepada Bapak Presiden RI Bapak Jokowi inilah kesempatan paling bagus untuk bapak bersuara dalam kasus Audrey agar pelaku yang diduga sebagai penganiaya dari Audrey segera ditangkap dan diadili,” kata Hotman Paris.
Jokowi mengaku berduka atas kejadian yang menimpa korban.
“Kita semuanya sedih, kita semuanya berduka atas peristiwa itu. Tetapi, yang jelas, pasti ada sesuatu masalah yang berkaitan dengan pola interaksi sosial antar masyarakat yang sudah berubah lewat media sosial. Hati-hati dengan ini,” kata Jokowi saat ditemui di Stadion Tenis Indoor, GBK, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (10/4/2019).
Mantan gubernur DKI Jakarta ini menuturkan pola interaksi yang sudah berubah harus disikapi secara hati-hati.
Dia juga meminta orang tua untuk mengawasi anaknya agar tidak terjebak dengan pola interaksi sosial yang sudah berubah.
“Ini adalah masa transisi yang kita semua harus hati-hati. Terutama, awasi betul anak-anak kita. Jangan sampai terjebak pada pola interaksi sosial yang sudah berubah tetapi kita belum siap,” kata Jokowi.
Disaat yang sama pula, PSI juga langsung mengawal Kasus Audrey dan siap mengawal Kasus Audrey hingga tuntas.
“Kami siap bekerja sama dengan organisasi mana pun untuk melakukan pendampingan terhadap korban,” ungkap juru bicara PSI, Kokok Dirgantoro, kepada wartawan, Rabu (10/4/2019).
Partai pimpinan Ketum Grace Natalie itu pun mengecam peristiwa yang terjadi pada 29 Maret lalu tersebut. Kokok berharap korban mendapat keadilan.
“PSI mengecam peristiwa penganiayaan ini. Kami berpihak pada korban. PSI mendorong agar proses hukum berjalan agar keadilan ditegakkan,” kata Kokok.
PSI juga menyoroti pihak sekolah dan pemerintah, khususnya pemda setempat. Pihak berwenang diminta tidak melakukan pembiaran terhadap kasus-kasus bullying seperti itu.
“Jangan sampai kasus perundungan hingga jatuh korban seperti ini berakhir damai dengan alasan pertimbangan masa depan pelaku. Lalu, bagaimana dengan masa depan korban? Bagaimana pemulihan fisik dan psikisnya?” tegas Kokok.
PSI pun menyatakan akan mengawal kasus pengeroyokan A sampai tuntas. Ini disebut Kokok sebagai bukti nyata komitmen PSI menghapus perundungan di sekolah, kampus, tempat kerja, dan sebagainya.
“Jangkar Solidaritas dan pengurus partai di pusat hingga daerah tak akan tinggal diam. Kami akan terus menjadi kekuatan penekan hingga aksi perundungan musnah terutama terhadap anak-anak,” sebutnya.
Netizen pun mencoba mencari tahu akar permasalahan mengapa Para Pelaku menyerang Audrey walaupun mereka sebenarnya kecewa sama kakak sepupu dari Audrey. Rasa Penasaran Netizen menguak takbir yang tidak disangka sangka.
Ya, Audrey, dalam jejak digitalnya, terlibat sangat parah dengan hiruk pikuk Politik Indonesia, dia menggaungkan 2019GantiPresiden bahkan menghina Partai PSI dengan sadisnya dan kata kata yang tidak pantas untuk anak seusianya.
Dan memang sangat mengejutkan ketika kita mengetahui komentar apa yang sudah Audrey tuliskan hingga membuat para pelaku ini seperti lepas kendali dan menjadi barbar.
Saya saja yang orang dewasa, membaca sebaris komentar Audrey, sudah merasa ngeri dan muncul pertanyaan, “Kok bisa ya anak berusia 14 tahun, menulis kalimat yang sebegitu kasar dan jorok?” Seuntai kalimat yang sangat tidak pantas memang sudah ditulis Audrey di media sosial pelaku yang tentu saja, mampu membuat perasaan si pelaku tersinggung berat hingga nekad mengumpulkan 11 kawannya untuk menggampar si anak berusia 14 tahun ini.
Mau nulis apa yang sudah Audrey tulis mengomentari status pelaku saja, saya tidak tega. Pokoknya cukup mengerikan.
Komentar seperti yang Audrey tuliskan, kalau kena pada saya, pasti saya pastikan dilaporkan ke polisi dengan pasal pencemaran nama baik, atau saya bisa pakai UU ITE pasal 28. Tapi rupanya si pelaku lebih memilih menggamparnya secara langsung.
Tak hanya sampai di situ, walaupun Audrey baru berusia 14 tahun, ternyata ketertarikan Audrey pada politik cukup besar. Di media sosial Facebooknya, bertebaran unggahan-unggahan yang menyatakan dukungan Audrey pada Prabowo – Sandi.
Padahal usia 14 tahun tentunya belum memiliki hak pilih. Tapi Audrey mampu berkontribusi untuk menyebarkan ujaran-ujaran kebencian terhadap Pemerintah dan Jokowi. Ya, Audrey adalah bayi kampret.
Beberapa tulisan atau status milik orang lain yang berhubungan dengan politik atau Pilpres 2019 atau dari tokoh-tokoh 212 seperti Tengku Zul, misalnya. Dan Haikal Hassan Baras, ada di facebook Audrey.
Dan Apakah Jokowi dan PSI meninggalkannya? Apakah mereka tidak tahu Siapa Audrey itu sebenarnya? Ya mereka tahu. Mereka tetap membantu dan tetap memantau kondisi kesehatan Audrey terlepas apa yang dilakukan dalam jejak digitalnya.
Pak Jokowi tetap meminta Bapak Tito Karnavian tetap memantau Kasus Audrey, yang mana saya yakin kasus yang dihadapi yang lebih penting dari kasus Audrey termasuk mengawasi Pemilu yang akan datang jauh lebih urgensi, tetapi Pak Jokowi tidak melupakan Audrey, walaupun Audrey memiliki pemikiran Radikal yang sangat benci dengan Presiden Jokowi yang terekam jelas dalam Jejak Digital Media sosialnya.
Hal Luar biasa juga dilakukan oleh Perwakilan PSI, Dara Nasution, lewat twitternya @daranasution11, dia menulis
“Kemanusian tidak mengenal batas pilihan Politik, Siapapun orangnya, mesti kita tolong kalau sedang kesusahan. Adik A dan keluarga besarnya menerima kami dengan baik. Jangan memperkeruh suasana. Kita Fokus pada pemulihan Adik A”
Well Done, PSI, 100 poin untuk anda. Anda Partai yang mendahulukan cinta Kasih dan kemanusiaan diatas segalanya walaupun Adik A sudah menusuk kalian dengan pisau belati kebencian. Pileg nanti PSI akan jadi Pilihan saya dan Pilpres nanti Pak Joko Widodo akan menjadi pilihan saya juga.
Terimakasih Abang Hotman Paris, karena abang, Pak Joko Widodo dan Partai PSI sudah naik kelas dalam sisi kemanusiaan dan menunjukkan arti Kasih sayang diatas segalanya.