Tak semua anak memiliki keistimewaan bisa potong kue ulang tahun tiap kali dia berulangtahun
Seperti juga tak smua anak bisa punya smartphone utk mendukung tugas sekolahnya, seperti Dimas 😑
Karena buat sebagian besar anak smartphone masih dianggap barang mewah, jangan lupa negara kita masih negara berkembang, masih banyak sodara kita yg berada di bawah garis kemiskinan, bahkan kalo naik ekonominyapun, seprti si Marshel komika, masih pas di garis kemiskinan, masih jauh dan butuh waktu utk melewati garis tsb ,,
Etapi gpp jg sihh kalau akhrnya dimas2 ini malah mendapatkan pelajaran scra tatap muka dan privat ðŸ¤
Tak semua anak memiliki om atau tante yg membantu mengurus dan menyayanginya,,, maka sayangilah anak2 sekitarmu karena seperti kata pepatah ‘butuh orang sekampung utk membesarkan anak’ dan juga ‘segala kebaikan yg kamu lakukan, di masa akan datang kebaikan itu akan balik lagi ke kamu’
Tak semua anak memiliki kesempatan menikah di umur yg pas utk menikah,, ada yg sudah berumur baru menikah atau ada yg tidak menikah sama sekali,, tidak ada yg menjamin anak bahagia dengan menikah atau tidak menikah, sudah besar dia, dia lbh tau apa yg terbaik utk dirinya,,
Tidak semua anak punya waktu begitu panjang bersama kedua orangtuanya,, banyak anak sekarang masih teramat kecil sudah ditinggal salah satu atau kedua orangtuanya,, anak yg orangtuanya tidak lengkap apalagi ditambah dg kondisi ekonomi yg lemah agak sulit utk mendapat prtumbuhan jasmani dan rohani yg baik, karena rentan terhadap ‘monster2 pemakan anak’ di luar sana,, kawin lagi bukan satu2nya jalan terbaik krn tidak sedikit bapak pengganti yg ‘makan’ anak tirinya,, juga istri2 kalau memungkinkan tetaplah bekerja, punya penghasilan sendiri, jadi kalau suami meninggal duluan tidak kelabakan membesarkan anak karena faktor ekonomi,,
orangtua mereka sangat membutuhkan empowerment, bantuan dari masyarakat dan pemerintah,, baik dalam bentuk kemudahan pinjaman utk modal kerja maupun supporting group utk merawat anakny selagi orgtuanya bekerja
Tak semua anak yg akhirnya menikah memiliki anak dan harus memiliki anak,, seperti saya heheheu
Banyak karena desakan orangtua, dan tuntutan adat istri2 dicerai krn tidak memberi keturunan,, DOSA lw kalo nyuruh keluarga baik2 untuk bercerai! Dosa lw dicatat Tuhan, you know?
Berapa banyak keluarga yg memiliki anak baik2 istri baik toh juga istrinya dicerai cm karena hawa napsu bapak2? Atau karena kebanyakan anak, karena miskin anak2nya jadi jualan narkoba, tidak sekolah, jadi korban bully, pelecehan seks dll dll,, Tau ga perasaan anak2 ini thdp dunia sekitarnya, terhadap Tuhannya,, kamu orangtua yg demikian kalo ga bisa membawa kebaikan ke dunia ini paling tidak jangan membawa kesusahan, penderitaan buat orang lain,, kalo ga mau urus anak atau tidak peduli sama anak atau scra ekonomi krg mampu membiayai anak sampai lbh dri 2 orang, kenapa bikin anak bahkan lebih dari dua?!
Trimalah setiap anak apa adanya
jangan sakiti, berbicara dengan welas asih, dan juga terapkan disiplin yg tegas, dan buatlah dunia jadi tempat yg aman nyaman buat mereka,, bagaimana mereka akan sirvive nanti kalo tiap hari kita mewariskan sampah plastik dan deterjen yg mengotori laut dan tanah,, karena kita smua akan pergi menghadap Pencipta, mereka smua akan mewarisi apa yg akan kita tinggalkan
Kalau segala sesuatu kita lihat dari sudut pandang anak, demi kebaikan anak2 sekitar kita, mungkin masyarakat yg stabil intelektual dewasa bertanggungjawab akan tercipta dan bahkan akan tercipta pula perbaikan ekonomi rakyat,, krn dasar kekokohan suatu negara salah satunya berasal dari keluarga2 yg kokoh pula
Selamat hari Anak, Indonesia! 🥳🎈🎉
P.S. you know, sebagai anak, aku masih teramat sedih tiap kali ingat papaku, padahal waktu meninggal beliau sudah umur 78 tahun mana blm bisa ke kuburannya pula lg ðŸ˜
Penulis: Vivi