Indovoices.com-Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menanggapi pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan soal virus corona atau Covid-19 yang tak kuat dengan kondisi cuaca di Indonesia yang cenderung tropis.
Hal itu ia ungkapkan melalui akun media sosial Twitter pribadinya, dengan mengunggah delapan emoji yang menunjukkan ekspresi kebingungan guna merespon artikel Tempo yang berjudul “Luhut Sebut Virus Corona Tak Kuat dengan Cuaca Indonesia.”
Respon Susi tersebut menuai komentar netizen. Salah satunya oleh Jhonni Sinaga. Menurut Jhoni, pernyataan Luhut Binsar Pandjaitan soal virus corona tersebut merupakan berdasarkan analisis ilmiah.
“What LBP disclosed seems to bo based on the research,” kata @JhonniSinaga20.
Hasil riset dari Badan Metrologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) soal Pandemi terhadap Cuaca dan Iklim, Sabtu 4 April 2020.
Cuitan Susi Pudjiastuti tersebut pun hingga Ahad, 5 April 2020 telah mendapatkan hingga 16 ribu retweet dan 38 ribu tanda suka.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa Virus Corona alias COVID-19 diperkirakan tidak kuat dengan kondisi cuaca Indonesia.
“Dari hasil modelling, cuaca Indonesia di ekuator yang panas dan humidity tinggi maka untuk COVID-19 itu enggak kuat,” ujar dia dalam konferensi video, Kamis, 2 April 2020.
Kendati demikian, ia meminta masyarakat Indonesia untuk melakukan pencegahan dengan menerapkan jaga jarak alias physical distancing.
“Kalau jaga jarak tidak dilakukan ya kondisi itu tidak berarti,” tutur Luhut. Karena itu, ia mengatakan penyebaran Corona di Tanah Air sangat bergantung kepada kedisiplinan masyarakat.
Imbauan lain yang digalakkan pemerintah adalah untuk menunda mudik. Kendati, Luhut menyadari masih ada saja warga yang memaksakan untuk mudik. Untuk itu, ia mengingatkan bahwa warga yang mudik dari daerah zona merah berpotensi membawa penyakit ke kampung halaman.
“Hampir pasti bawa penyakit. Dan kalau bawa penyakit, di daerah bisa meninggal, bisa keluargamu. Makanya kami anjurkan tidak mudik,” ujar Luhut. Untuk mencegah masyarakat mudik pun pemerintah berencana untuk menyalurkan bantuan sosial yang teknisnya akan dikaji oleh Kementerian Sosial dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Luhut mengatakan pemerintah tidak mengambil opsi karantina wilayah alias lockdown lantaran berkaca dengan kebijakan di sejumlah negara seperti India dan Malaysia, yang menimbulkan dampak kepada masyarakat.
“Makanya dari pertimbangan semua itu, kami sarankan ke Presiden dan Presiden lebih jernih melihat, kalau itu dilakukan maka dampak yang paling kena adalah masyarakat terbawah, beliau enggak mau,” tutur dia. (msn)