Indovoices.com –Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei evaluasi pelaku usaha terhadap kinerja kabinet dan ekonomi di masa pandemi Covid-19. Dari indikator kepuasan terhadap kinerja jajaran menteri kabinet pimpinan Presiden Joko Widodo, nama Menteri Keuangan Sri Mulyanidinilai sebagai yang paling memuaskan.
“Hasilnya, Menteri Keuangan dianggap paling baik kinerjanya menurut semua pelaku usaha di semua sektor. Disusul dengan kemudian Pak Erick Thohir,” ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi saat merilis hasil survei, Kamis, 23 Juli 2020.
Tingkat kepuasan terhadap Sri Mulyani mencapai 61,4 persen. Sedangkan Erick 57,7 persen.
Menyusul di bawah Sri Mulyani dan Erick, ada nama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (57,6 persen). Kemudian dilanjutkan dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (54,8 persen) dan kelima Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md (49,2 persen).
Adapun empat lembaga dengan tingkat kepuasan terburuk didominasi oleh kementerian bidang ekonomi. Yang paling buncit adalah Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly yang hanya mengumpulkan 32,1 persen. Di atasnya, ada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif (34,5 persen), Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia (34,5 persen), dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (34,6 persen).
“Sri Mulyani secara konsisten berada di jajaran menteri yang dinilai berkinerja paling baik oleh pelaku usaha pada beberapa sektor,” kata Burhanuddin.
Survei dilakukan terhadap tujuh sektor ekonomi utama di 9 provinsi di Indonesia. Ketujuh sektor itu disebut merupakan penyumbang terbesar pemasukan negara hingga mencapai 70 persen. Tujuh sektor ekonomi yang menjadi responden berasal dari sembilan provinsi (Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Riau, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Timur).
Adapun ketujuh sektor tersebut adalah Pertanian non Perikanan dan Kelautan, Perikanan dan Kelautan, Pertambangan dan Penggalian, Industri Pengolahan, Konstruksi, Perdagangan Besar & Eceran, dan Reparasi & Perawatan Mobil & Sepeda Motor, Pengangkutan dan Pergudangan.
Burhanudin mengatakan masing-masing sektor terdiri atas empat kategori skala usaha (Mikro, Kecil, Menengah, Besar). Sampel di masing-masing sektor dan skala usaha dipilih secara acak, dengan jumlah yang sama yakni 140 pelaku usaha per sektor. Sehingga total sampel awal sebanyak 980 responden. Para responden surveidiwawancarai lewat telepon pada 29 Juni hingga 11 Juli 2020. (msn)