Indovoices.com –Hasil survei yang dilakukan oleh Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) menujukkan mayoritas penerima manfaat program Kartu Prakerja merupakan pengangguran.
Ekonom TNP2K Elan Satriawan menjelaskan, sebanyak 80,8 persen peserta Kartu Prakerja pada saat mendaftar dan melakukan pelatihan berada dalam posisi todak memiliki pekerjaan.
“Saya kira kamau bicara masalah sasaran walau ini terbuka untuk semua, namun apa yang kita lihat dari dominasi penganggur yang menerima Prakerja bisa terlihat program ini tepat sasaran,” jelas Elan dalam konferensi video.
Lebih lanjut Elan menjelaskan, para peserta yang merupakan pengangguran tersebut sebagian besar di bulan Januari lalu masih bekerja atau memiliki usaha.
Rinciannya, sebanyak 55 persen masih bekerja sementara 7 persen lainnya menjalankan usaha.
Adapun sebanyak 37 persen lainnya memang sudah menganggur dari bulan Januari lalu.
“Sebagian besar penerima manfaat tersebut melaporkan, mereka terpengaruh Covid-19, di PHK, dirumahkan, dan sebagainya,” jelas Elan.
Dari aspek usia, dia menjelaskan, sebagian besar peserta penerima manfaat Kartu Prakerja berusia 18 sampai 25 tahun dengan persentase mencapai 48 persen. Kemudian untuk kisaran usia 26 tahun hingga 35 tahun sebesar 38 persen.
Padahal, Elan menjelaskan, usia peserta program Kartu Prakerja cukup variatif mulai dari 18 tahun hingga 68 tahun.
“Ini agak mirip dengan tingkat pengangguran nasional, penganggur muda mendominasi,” jelas Elan.
Adapun dari segi latar belakang pendidikan ia memaparkan, pendidikan terakhir para peserta Kartu Prakerja sebagian besar adalah setara SMA dan SMK dengan persentase 60 persen, dan S1 sebesar 25,2 persen, dan pendidikan lain di bawah 5 persen.
Menurut dia, hal tersebu juga mirip dengan kondisi tingkat pengangguran nasional yang didominasi oleh lulusan SMA, SMK, hingga strata-1 perguruan tinggi.
Sebagai informasi, hingga saat ini terdapat 680.265 pekerja yang telah terdaftar sebagai peserta gelombang I hingga III.
Pemerintah menargetkan 5,6 juta peserta bisa menerima menfaat dari Kartu Prakerja, dengan anggaran sebesar Rp 20 triliun hingga akhir tahun. Dari anggaran tersebut, setiap peserta mendapat insentif totalnya sebesar Rp 3.550.000.(msn)