
Surat kepada pak Ahok ini kutuliskan sekaligus mengungkap karya yang ke-200 dalam “serial 227 karya Ahok yang mencengangkan” yang akan saya tulis : “Hadiri Pesta Pernikahan Warga”
Untuk pak Ahok,
Dua tahun yang lalu…
Masih ingatkah pak Ahok…
Senyum sumringah dan rona bahagia terpancar dari wajah pasangan Ayu Ambarwati dan Indra Rosadi warga Tegal Alur, Jakarta Barat yang melangsungkan pernikahan mengucap sumpah janji setia untuk bersama hingga maut memisahkan…
Mereka jelas girang bukan kepalang lantaran pesta pernikahannya nan sederhana dihadiri oleh orang nomor satu di Jakarta, Sang Gubernur idola, Ahok.
Selain mendapat “amplop” dengan nominal yang cukup lumayan, ada kebanggaan tersendiri ketika hari bahagia mereka disaksikan langsung oleh pejabat sekelas gubernur. Tentu momen kehadiranmu ini akan menjadi cerita anak cucu mereka kelak nanti dihari tua…
Masih ingatkah kau foto ini??

Dalam sebuah pesta yang dilaksanakan di sebuah gedung atau hotel yang mewah, tentu kehadiran pejabat adalah hal yang biasa. Namun bukankah suatu pemandangan yang sangat langka jika seorang gubernur hadir dalam sebuah pesta sederhana di gang sempit ditengah pemukiman warga?
Kami selalu ingat bahwa bukan pesta yang wah yang kau pilih untuk hadir, tetapi justru di sebuah pesta sederhanalah kau akan menyempatkan dirimu untuk datang. Itulah tanda cintamu untuk kami warga Jakarta…
“Makanya kita selalu pilih yang kawinan-kawinan di kampung kita datang. Jadi kawinannya di Kampung Deret, nah kita usahain mau datang”
Tetapi kini, dua tahun berselang…
Wajah murung terlihat dari wajah Ayu dan Indra sang suami ketika memandangi foto pernikahan mereka yang terpajang pada dinding rumahnya…mengenang kembali hari bahagianya yang sempat kau hadiri…
Mereka tak mampu menyembunyikan gurat kesedihan diwajahnya tatkala mendengar kabar orang yang menjadi saksi hari bahagia mereka akan menjalani sidang perceraian dengan isteri terkasihnya…
Pastilah mereka merasakan kepedihan yang sangat mendalam. Sebab sangatlah memilukan, Pak Ahok yang sempat mengucapkan selamat berbahagia kepada mereka dua tahun silam, mengapa kini justru mahligai cintanya diambang kehancuran…
Dan bukan saja pasangan Ayu dan Indra yang merasa sedih akan keadaan pak Ahok saat ini. Puluhan warga yang pernikahannya sempat kau hadiri pun saya yakin merasakan hal yang sama…
Selama ini kami mengenal sosok bapak sebagai seorang pejabat yang sangat dekat dengan warga Jakarta. Siang malam kau melayani aduan SMS maupun tatap muka di balai kota untuk memastikan tidak ada satupun dari kami yang mengalami kendala dan permasalahan oleh pelayanan pemerintah birokrasi di DKI Jakarta.
Kami tahu, salah satu yang menjadi kegemaranmu adalah menghadiri pesta pernikahan warga Jakarta. Kau sempat mengatakan bahwa itu sebagai sebuah wujud penghormatanmu terhadap kami…
“Ini bentuk penghormatan saya kepada warga, kalau tidak hadir pun, saya kirim bunga. Paling tidak, saya usahakan hadir,” katamu saat itu…
Sehingga jangan heran jika kami begitu terpukul saat kau dinyatakan kalah dalam pilkada yang penuh dengan goncangan SARA tahun lalu…
Belum usai derai air mata kami kehilangan seorang gubernur, luka itu kembali tersayat ketika bapak dijebloskannya ke dalam penjara untuk sebuah kesalahan yang jelas tidak bapak sengaja…
Kini, disaat dirimu masih terkurung, keluarga bapak terancam tercerai berai…
Kami semua mengasihimu, pak Ahok! Sebagaimana engkau menunjukkan kasihmu kepada kami warga Jakarta. Kami terus mendoakanmu…kami percaya Tuhan tidak lepas kendali atas apa yang terjadi dengan rumah tanggamu saat ini…
Dan lihatlah, sinar rembulan pun bersiap murung hari ini menyambut sidang perceraianmu…Urungkanlah niatmu itu biar cahaya purnama tak murung…janganlah cerai tetapi biarkan kami semua ceria, pak Ahok!
Jika kau selalu menyempatkan diri menghadiri pesta pernikahan kami, ijinkanlah kami turut menyaksikan kau berbahagia kembali bersama ibu untuk “kali yang kedua”…
Selamat rujuk kembali, pak Ahok!
Dariku,
Ahoker sejati
Sumber: