Indovoices.com – Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Sekretariat Negara (Pusdiklat Kemensetneg) menyelenggarakan Serial Lecture “Sukses Sekarang, Pensiun Cemerlang” bersama Ippho Santosa di Aula Serbaguna Gedung Kementerian Sekretariat Negara, Rabu (28/11).
Samidi Fahrudin, Kepala Pusdiklat Kemensetneg mengungkapkan seminar ini bertujuan menyiapkan para pejabat dan pegawai Kemensetneg agar saat pensiun siap menghadapi permasalahan yang ada dan dapat melakukan aktifitas positif lainnya. “Nantinya yang dihadapi tidak jauh dari masalah kesehatan, masalah mental dengan kondisi lingkungan yang berubah dan masalah kebahagiaan. Namun yang paling utama adalah Financial Problems dengan pengelolaan yang berbeda terleblih saat pensiun belum ada sumber dana lanjutan. Dari hasil pertemuan ini jika bapak dan ibu ingin konsultasi tentang usaha yang dilakukan Pusdiklat akan menindak lanjuti, ” kata Samidi.
Mengawali serial lecture, Ippho Santosa menjelaskan dan mengajak kepada para peserta membuat keputusan untuk bahagia. “Bapak, Ibu, kebahagiaan dimulai dari dalam, bukan dari luar, maka tak bahagia hari ini, tak akan bahagia selamanya, jadi karyawan atau tidak, tetap bahagia, banyak kan orang yang depresi dan merasa tidak bahagia,” katanya.
Selain bahagia Ippho mengajak para peserta yang ingin memasuki masa pensiun untuk berpikir positif. “Masa pensiun itu berarti Bapak dan Ibu diminta punya waktu untuk keluarga dan ibadah, berpikiran positif kepada Tuhan karena Tuhan seperti prasangka hamba-Nya, masa pensiun juga sebaiknya dimanfaatkan untuk menyalurkan minat, bisnis dan investasi,” ucapnya.
Memiliki usaha di zaman sekarang, Ippho menuturkan harus kreatif, tidak harus memiliki modal yang besar, bahkan bisa dimulai dengan tanpa modal. “Untuk Bapak, Ibu saat pensiun dapat memulai usaha tanpa modal. Seperti menjual skill yang Bapak punya, memindah dan nilai tambah contohnya Bapak, Ibu menjual produk yang terjangkau lalu menjual lagi dengan harga yang dapat menguntungkan,” ujar Ippho.
Menurut Ippho, ketika pensiun yang harus diperhatikan di antaranya adalah utang konsumtif dan cicilan nol persen, cadangan tunai untuk 4 bulan kedepan, antisipasi pengeluaran yang besar, pengeluaran rutin yang baru dan balik modal maksimal dua tahun untuk berbisnis.
“Bohong kalau pengusaha gak ada utang, semua orang yang memulai usaha juga pasti punya utang, tapi utangnya harus utang konsumtif, karena untuk memutarkan lagi uangnya dan maksimalkan modal balik dua tahun, dan usahakan untuk mempunyai cadangan uang tunai 4 bulan Pak, Bu, karena ini mengantisipasi pengeluaran yang besar,” ujar Ippho.
Ippho juga memberikan tips bagi para pemula yang ingin menjual properti untuk meraih kesuksesan dan keuntungan. “Tips pemula bagi penjual properti untuk meraih kesuksesan dan keuntungan adalah calon pembeli harus di serentakan pertemuan agar menghindari penawaran yang jauh dari keuntungan, minimal menjual dengan harga normal. Bapak, Ibu ingin mendapatkan properti yang murah dengan cara pergi ke bank di bagian credit dan cari credit yang macet, yang disebut murah apabila 30% dari harga normal dan jangan menunggu dilelang karena barang sisa,” katanya.
Menutup perjumpaan, Ippho menyampaikan kepada para peserta untuk beradaptasi dengan baik saat menjalani masa pensiun. “Untuk Bapak, Ibu semoga saat pensiun nanti mampu beradaptasi dengan baik, berfikiran positif dan selalu tetap semangat saat menghadapi pensiun,” tutupnya. (KAN, ART-Humas Kemensetneg)