Indovoices.com –Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menjamin bantuan sosial (bansos) tunai covid-19 tidak akan dikorupsi lagi. Risma sudah siapkan banyak strategi untuk menjaga bansos diterima utuh oleh masyarakat.
Risma mengatakan pengambilan duit bansos ini bisa dilakukan di PT Pos Indonesia maupun di Bank. PT Pos Indonesia digunakan untuk masyarakat yang tidak mengerti cara kerja perbankan.
“Kemarin di sepakati dari BUMN bahwa untuk yang bank, itu yang pertama kalau mereka tuna aksara, tuna huruf, sakit, lansia, difabel, maka itu dipindah ke PT Pos Indonesia,” kata Risma di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Senin, 11 Januari 2021.
Risma mengatakan masyarakat tidak bisa membohongi pemerintah untuk mengambil duit bansos jika lewat bank. Pemerintah dan perbankan bakal menyesuaikan penerima bansos dengan nomor induk kependudukan (NIK). Hanya penerima yang bisa mengambil.
“Kita tahu misalkan dari bank mandiri itu kemarin kalau nggak salah yang meninggal 7, kemudian dari bank BNI yang meninggal kalau enggak salah 78. Itu kami tahu semua,” ujar Risma.
Sementara itu, pemerintah sudah menyiapkan beberapa perangkat lunak dan perangkat keras untuk melakukan verifikasi untuk pembagian bansos via PT Pos Indonesia. Pertama, PT Pos Indonesia akan menyamakan NIK penerima dengan data Kementerian Sosial.
Lalu, PT Pos Indonesia akan menyamakan wajah, dan sidik jari penerima dengan data yang dimiliki Kementerian Sosial. Barulah penerima diminta untuk tanda tangan untuk penerimaan duit bansos.
“Kalau cuma tanda tangan, takutnya itu juga tidak connect dengan data kependudukan,” ujar Risma.
Langkah ini dinilai manjur untuk mencegah korupsi. Cara itu juga dinilai bisa mencegah penerima bansos ganda.
“Itu untuk menghindari, yang pertama duplikasi, juga yang kemarin report-nya dari bank, itu bisa terkoneksi sekarang dan kami terima,” kata Risma.(msn)