Indovoices.com-PT Pertamina (Persero) berencana mengekspor produk avtur di tengah melemahnya permintaan akibat covid-19. Adapun penurunan permintaan tersebut membuat stok avtur berlebih dengan stok avtur yang dimiliki Pertamina mencapai 199 hari, demikian juga untuk produk solar.
“Jadi kami melihat peluang ekspor, walaupun kami tahu harganya memang sedang tidak bagus,” kata Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, seperti dikutip dari tayangan rapat dengar pendapat dengan Komisi VI di akun Youtube resmi DPR RI.
Namun, Nicke mengatakan, penjualan avtur tersebut bisa menambah pendapatan Pertamina yang berpotensi mengalami penurunan. Pertamina berpotensi kehilangan pendapatan hingga 45 persen di tahun ini apabila covid-19 menyebabkan harga minyak Indonesia (ICP) jatuh ke level USD31 per barel dan menjerumuskan rupiah ke angka Rp20 ribu per USD.
Pertamina menargetkan pendapatan di tahun ini sebesar USD58,33 miliar. Selain avtur, stok solar juga melimpah. Oleh karena itu Pertamina telah mengusulkan pada pemerintah dalam hal ini Kementerian ESDM untuk menawarkan solar produksi Pertamina pada perusahaan-perusahaan yang biasanya melakukan impor.
“Kami sudah usualkan ke pemerintah agar perusahaan yang biasa impor diprioritaskan untuk beli solar dari Pertamina,” pungkas dia. (msn)