Indovoices.com –Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan, pemerintah Jerman telah meminta maaf atas tindakan salah seorang staf Kedutaan Besar Jerman yang menyambangi markas Front Pembela Islam (FPI) di Petamburan, Jakarta Pusat pada (17/12/2020).
Retno mengatakan, sejak awal berita itu beredar, Kementerian Luar Negeri telah bergerak dan memanggil kepala perwakilan kedutaan besar Jerman di Jakarta untuk meminta klarifikasi dan menyampaikan protes terkait dengan kejadian tersebut.
Dalam pertemuan tersebut, kepala perwakilan kedutaan Jerman membenarkan keberadaan staf kedutaan di sekretariat ormas tersebut.
“Kepala perwakilan kedutaan besar Jerman menyampaikan bahwa keberadaan staf kedutaan besar Jerman di tempat tersebut dan pertemuan yang dilakukan adalah atas inisiatif pribadi tanpa mendapatkan perintah atau sepengetahuan pimpinan Kedutaan Besar Jerman,” ucap Retno dalam siaran daring.
Atas kejadian tersebut, Retno mengatakan, kepala perwakilan Kedubes Jerman menyampaikan permintaan maaf dan penyesalannya atas kejadian tersebut.
Selain itu, ia menambahkan, kepala perwakilan Kedubes Jerman juga menyangkal isi berbagai pernyataan yang disampaikan salah seorang pimpinan FPI.
Kepala perwakilan kedutaan besar Jerman, kata Retno, memastikan bahwa insiden tersebut tidak mencerminkan kebijakan pemerintah dan Kedutaan Besar Jerman.
Selain itu, Kedubes Jerman juga menolak kesan bahwa kedatangan staf kedutaan tersebut sebagai bentuk dukungan Jerman terhadap FPI.
“Kedutaan Jerman juga secara tegas menyampaikan dukungan dan komitmen Pemerintah Jerman untuk melanjutkan kerjasama bilateral dengan Indonesia untuk melawan intoleransi, radikalisme, dan ujaran kebencian,” papar Retno.
Retno menuturkan di dalam pertemuan tersebut juga kepala perwakilan Kedubes Jerman menyampaikan bahwa staff tersebut telah diminta untuk kembali ke Jerman dengan segera.
Hal itu, kata dia, dilakukan untuk mempertanggungjawabkan tindakannya dan memberikan klarifikasi kepada pemerintah Jerman.
“Saya sampaikan bahwa staff tersebut telah meninggalkan Indonesia pada 21 Desember 2020,” ucap Retno Retno.
Lebih jauh Retno menegaskan, pemerintah Indonesia melarang staf kedutaan besar Jerman yang sambangi markas FPI tersebut untuk datang kembali ke Indonesia.
“Kementerian Luar Negeri menyampaikan keputusan bahwa pemerintah Indonesia tidak menghendaki yang bersangkutan kembali ke Indonesia,” kata Retno. (msn)