Indovoices.com –Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pandemi Covid-19 masih sangat mengancam dan memberi ketidakpastian bagi negara mana pun, termasuk di Indonesia. Walaupun sudah mulai turun, kasus harian di India masih sangat tinggi.
“Gelombang baru pun masih terus terjadi, termasuk di beberapa negara tetangga kita seperti Malaysia, Filipina, dan Thailand. Berbagai varian virus masih terus bermunculan,” kata Sri Mulyani dalam rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Senin, 31 Mei 2021.
Dia berharap pandemi di dalam negeri dapat terus dikendalikan melalui berbagai upaya bersama, baik itu penegakan protokol kesehatan, peningkatan testing, tracing and treatment, maupun vaksinasi. Kerja sama seluruh komponen bangsa dan semangat gotong-royong untuk mengatasi pandemi Covid-19 dan memulihkan ekonomi sangat penting untuk terus diperkuat.
“Sekali lagi pemerintah menyampaikan bahwa tanpa adanya pemulihan kesehatan, sulit mengharapkan pemulihan ekonomi yang berkelanjutan,” ujar Sri Mulyani.
Kendati begitu, kata dia, kemampuan dan intensitas penegakan disiplin protokol kesehatan di setiap negara berbeda-beda. Kapasitas sistem kesehatan dan akses terhadap supply vaksin secara global masih timpang.
Sedangkan untuk mengakhiri pandemi dibutuhkan kekuatan kolektif semua negara, tidak boleh ada satu pun yang tertinggal. Di tengah situasi yang masih menantang itu, kata dia, Indonesia harus terus menjaga sikap antisipatif sambil terus memberi respons yang tepat terhadap segala dinamika yang terjadi.
APBN sebagai instrumen kebijakan ekonomi yang vital, kata Sri Mulyani. akan terus digunakan untuk upaya-upaya intervensi penanganan kesehatan, perlindungan sosial, serta
dukungan pada dunia usaha terutama UMKM.
Dia mengatakan 2020 dan 2021 telah mengajarkan kepada bahwa di tengah ketidakpastian yang tinggi akibat pandemi, peranan APBNyang adaptif, responsif, dan fleksibel menjadi faktor yang sangat penting untuk memastikan langkah-langkah penanganan Covid-19 dapat dilakukan.
“APBN harus tetap bekerja keras dan bekerja cepat dalam melindungi masyarakat Indonesia dari ancaman terhadap kesehatan dan jiwa, menjaga kesejahteraan masyarakat miskin dan rentan, serta mendukung daya tahan dunia usaha, baik UMKM maupun korporasi,” ujarnya.
Dia menekankan bahwa pemerintah terus berikhtiar dan melakukan segala daya upaya agar pandemi dapat segera usai. Meski demikian, sikap waspada harus tetap tinggi. Untuk itu, selain harus tetap kredibel, sustainable, dan akuntabel, APBN 2022 juga harus tetap mampu untuk merespons dinamika yang dapat berubah secara cepat; tetap antisipatif terhadap risiko yang mungkin terjadi.
Pada saat yang sama, kata Sri Mulyani, APBN 2022 harus tetap mendukung kebijakan-kebijakan reformasi struktural yang sangat penting untuk membangun fondasi baru pemulihan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.