Indovoices.com – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menilai belanja alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang cukup besar oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto merupakan hal penting untuk menjaga keamanan negara.
“Bagaimana dengan Pak Prabowo Menteri Pertahanan, apakah penting membuat alutsista kita kuat? Itu juga penting,” tegas Sri Mulyani dalam bincang-bincang live di akun instagram pribadinya @smindrawati.
Sri Mulyani mengungkapkan, setiap anggaran belanja yang dilakukan oleh kementerian dan lembaga harus diperhatikan secara matang. Termasuk memastikan untuk mengawasi pengeluaran pemerintah tersebut agar tidak diselewengkan dan dikorupsi.
“Jadi segala sesuatu belanja itu begitu banyak yang harus kita perhatikan yang kemudian kita harus prioritaskan, dan tentu kita harus menjaga agar tidak bocor, tidak dikorupsi, tepat sasaran, dan tepat kualitas,” tuturnya.
Bila kemudian anggaran belanja lebih besar ketimbang penerimaan negara, maka utang menjadi opsi utama untuk menutup selisih tersebut. Namun Sri Mulyani menegaskan bahwa utang bukan merupakan keharusan atau kewajiban, melainkan sebagai opsi.
“Utangnya untuk apa dulu? Kalau utangnya untuk membuat infrastruktur menjadi baik, supaya anak-anak kita bisa sekolah dan menjadi generasi yang produktif, ya tidak ada masalah,” ungkap dia.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu juga tak mempermasalahkan jika pemerintah tidak diperkenankan berutang. Namun hal tersebut akan berakibat fatal terhadap kebutuhan pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.
“Jadi nanti negara kita yang isinya 267 juta penduduk tapi anak-anaknya tidak sekolah, kurang gizi, anak-anaknya menjadi miskin. Bisa kita melakukannya dengan cara mengeruk sumber daya alam kita, tapi kalau dikeruk kan kita tetap membutuhkan modal,” pungkas Sri Mulyani.
Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020, Kementerian Pertahanan (Kemenhan) mendapatkan alokasi anggaran terbesar, yakni sebanyak Rp131 triliun. Angka ini meningkat dari anggaran tahun sebelumnya sebesar Rp110 triliun.
Kemudian dalam kebijakan pemerintah refocusing anggaran, anggaran Kemenhan berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Perpres Nomor 54 Tahun 2020, anggaran Kemenhan menjadi Rp117 triliun. Anggaran tersebut mayoritas akan digunakan untuk kepentingan alutsista. Juga untuk gaji dan tunjangan prajurit di TNI AU, TNI AD, dan TNI AL.
Untuk tahun anggaran 2021, Kemenhan telah mengajukan alokasi anggaran sebanyak Rp129,3 trilliun. Nilai pagu anggaran tersebut terungkap dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEMPPKF) Tahun 2021.(msn)