Indovoices.com-Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan dampak virus corona akan menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I 2020.
Hal itu dia ungkapkan saat bertemu dengan mitra kerjanya, yakni Menteri Keuangan Australia Josh Frydenberg, dalam rangkaian Pertemuan G20 di Riyadh, Arab Saudi.
“Dalam kesempatan tersebut saya menyampaikan tentang tantangan yang dihadapi Indonesia dalam menghadapi penyebaran virus corona. Meskipun fundamental ekonomi Indonesia relatif kuat dengan pertumbuhan ekonomi rata-rata 5 persen dalam beberapa tahun terakhir, namun dampak virus corona diperkirakan akan menghambat pertumbuhan ekonomi pada triwulan 1 2020,” tulis Sri Mulyani dalam akun instagramnya.
Namun demikian, dia menambahkan, Indonesia berharap akan terjadi titik balik atau rebound dengan berbagai upaya perbaikan, baik pada tataran global maupun domestik.
Dalam pertemuan itu, Menteri Keuangan Australia menyampaikan bahwa ketahanan ekonomi Australia relatif baik. Hal ini dilihat dari pertumbuhan ekonomi yang meningkat, pengangguran yang menurun, dan tingkat perdagangan yang mengalami perbaikan.
Meskipun demikian, penyebaran virus corona juga mempengaruhi kinerja ekonomi Australia secara signifikan. Sejak penyebaran virus SARS pada tahun 2003, jumlah pendatang dari China ke Australia meningkat tajam, pariwisata dari China meningkat 7 kali lipat, investasi meningkat 20 kali lipat dan sepertiga ekspor Australia adalah ke China.
Penyebaran virus corona telah menyebabkan China menghentikan produksi atas beberapa produk dan ini akan mempengaruhi Australia dalam rangkaian rantai pasokan (supply chain).
Dalam pertemuan itu, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut juga menjelaskan, Menteri Keuangan Australia mendukung pandangan Menteri Keuangan terkait dengan pemberdayaan perempuan.
Australia, kata Josh Frydenberg, mempunyai referensi yang cukup baik untuk dapat diaplikasikan di Indonesia.
“Saya menyampaikan bahwa pemberdayaan perempuan terus ditingkatkan di Indonesia termasuk melalui proses penyusunan alokasi anggaran berdasarkan gender,” pungkas Sri Mulyani. (msn)