Indovoices.com –Menteri Keuangan Sri Mulyani berbicara soal peran perempuan sebagai pemimpin. Ia mengatakan seorang pemimpin harus meluruhkan egonya agar dapat menjalin hubungan yang baik dengan orang-orang yang dipimpinnya.
“Seorang leader egonya harus dimasukkan ke lemari es, dikunci, ditutup. Jangan dikeluarin dulu. Enggak ada tempat untuk your own ego bagi seorang pemimpin,” kata Sri Mulyani dalam acara bertajuk ‘Intergenerational Dialogue Women and Girl: Changers in Development’ yang digelar secara virtual, Sabtu, 6 Maret 2021.
Menurut Sri Mulyani, ego pribadi tidak dibutuhkan untuk mencapai tujuan kelompok. Ia pun melanjutkan, ada beberapa hal yang harus dilakukan ketika pemimpin menghadapi banyak orang yang berbeda latar belakang.
Pertama, seorang pemimpin mesti lebih dulu mengerti cara untuk membangun hubungan. Ia menyatakan tidak ada kepemimpinan yang berhasil dibangun tanpa hubungan baik. Karenanya, seorang pemimpin perlu menumbuhkan empati dan pemahaman.
Sri Mulyani pun membagikan pengalamannya saat menjadi Direktur Pelaksana di Bank Dunia. Ia bercerita saat itu banyak lulusan terbaik dari universitas terkemuka yang bergabung di Bank Dunia. Tak sedikit di antaranya merasa menjadi orang-orang terhebat.
Dalam menghadapi situasi tersebut, Sri Mulyani memikirkan cara untuk lebih dulu membangun hubungan agar dapat menyampaikan hal-hal yang ingin dicapai bersama. Jadi, kata dia, pemimpin tidak boleh menunjukkan bahwa ia seorang yang memimpin secara mutlak dan harus dilayani.
“Jadi bukan yang terpenting saya adalah pemimpin kamu, tapi relationship. To lead itu tujuannya bukan kamu melayani saya, tapi untuk mencapai tujuan bersama,” kata Sri Mulyani.
Selain itu, ia mengatakan seorang pemimpin tak boleh hanya memerintah. Sebab, sikap yang cenderung memerintah akan membuat suasana menjadi tidak nyaman. “Karena bossing arround itu ya nyebelin aja,” ujar Sri Mulyani.