Indovoices.com-Menteri Keuangan Sri Mulyani memastikan stabilitas sistem keuangan nasional berjalan normal di tengah wabah virus corona atau Covid-19. Hal tersebut sesuai dengan pemantauan di Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK).
“Dalam hal ini, kami masih terus melakukan, kami masih dalam situasi normal, namun kami tetap meningkatkan kewaspadaan. Di beberapa masih volatile, terutama pekan lalu,” ujar Ani, panggilan akrab Sri Mulyani, Senin (2/3).
Ani mengatakan para anggota KSSK pun sudah mulai mengambil kebijakan di ranah masing-masing. Misalnya, Bank Indonesia (BI) telah mengeluarkan kebijakan berupa penurunan tingkat cadangan kas bank di BI atau dikenal dengan istilah Giro Wajib Minimum (GWM).
Lalu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan pelonggaran terhadap perhitungan tingkat kolektabilitas debitur. Hal ini dilakukan dari sebelumnya tiga pilar menjadi satu pilar saja.
“BI sudah memberikan kebijakan GWM, OJK dari kolektabilitas, dan kami juga akan memberikan, sehingga akan memberi ruang bagi industri agar bisa survive (bertahan) di dalam situasi ini,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Ani mengatakan kebijakan pemerintah di sistem keuangan ke depan perlu terus memperhatikan perkembangan kondisi pasar. Hal ini tidak hanya berlaku bagi pasar domestik, namun juga pasar internasional.
Sebab, tekanan virus corona tidak hanya menyerang pasar domestik, namun juga semua pasar keuangan semua negara. “Ternyata ini sinkron dengan apa yang terjadi di beberapa negara lain. Ini tidak berarti bahwa kami merasa kerja sama dengan negara lain tenang, tapi ini adjustment di dunia,” imbuh dia.
Sebelumnya, tekanan wabah virus corona telah menyerang pasar keuangan Indonesia. Khususnya melemahkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah.(cnn)