Indovoices.com –Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kondisi pandemi Covid 19 adalah situasi yang sangat menantang, sekalipun bagi seorang yang sudah cukup berpengalaman menjadi menteri keuangan seperti dirinya.
“Bahkan untuk seorang menteri keuangan veteran seperti saya, ini adalah kondisi yang sangat menantang dan berbeda, juga lebih panjang daripada yang dibayangkan orang-orang,” ujar Sri Mulyani dalam sebuah diskusi daring, Rabu, 19 Agustus 2020.
Sri Mulyani sebelumnya telah mengarungi kondisi krisis keuangan global pada tahun 2008-2009. Kala itu, ia menjabat sebagai menteri keuangan di kabinet era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Namun, kata Sri Mulyani, situasi saat ini tidak sama dengan kondisi saat itu, begitu juga dengan situasi krisis moneter 1998. Krisis sebelumnya lebih berimbas kepada perusahaan besar dan sektor perbankan. Sehingga solusi yang harus dilakukan adalah menangani sampai kondisi keuangan mereka sehat kembali.
“Saat ini masalah kita bukan hanya laporan keuangan. Dunia usaha terdampak karena berkurangnya aktivitas akibat Covid-19. Dan berkurangnya aktivitas ini tidak bisa segera dipulihkan karena Covid-19 masih mewabah,” ujar Sri Mulyani. Ia mengatakan memastikan dunia usaha serta sektor keuangan tetap bertahan di tengah pandemi Covid-19 ini adalah situasi tersulit.
Sri Mulyani mengatakan pemerintah tengah berupaya membangkitkan ekonomi kembali, baik dari sisi permintaan atau sisi pasokan, sebagaimana disarankan banyak pihak. Namun, ia mengatakan bahwa membangkitkan sisi permintaan dalam situasi saat ini tidak semudah sekadar memberi uang kepada masyarakat.
Begitu juga untuk membangkitkan sisi produksi. Sri Mulyani mengatakan sektor manufaktur, restoran, maupun transportasi akan terkendala lantaran kapasitas ruangan mereka tidak bisa diisi penuh dalam masa pandemi ini karena penerapan protokol kesehatan.
“Jadi persoalan ini tidak bisa diselesaikan semudah memberikan uang dan meminta mereka beroperasi kembali. Semua kondisi berubah,” ujar Sri Mulyani. (msn)