Indovoices.com –Pemerintah menggelontorkan anggaran untuk program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp695,2 triliun. Stimulus fiskal itu dibagikan ke berbagai sektor mulai dari kesehatan hingga pemerintah daerah.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan progres stimulus fiskal penanganan virus korona atau covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional di lima sektor.
Pertama, sektor Kesehatan realisasinya telah mencapai 4,68 persen. Untuk sektor perlindungan sosial sudah menunjukkan progres yang signifikan atau mencapai 34,06 persen. Namun, penyerapannya masih rendah khusus di Kartu Prakerja dan BLT Dana Desa.
“Ini karena masalah verifikasi. Dokternya di mana, namanya siapa, RS-nya apa, bertugasnya mana, itu semua antara kehati-hatian dan sampai Juni belum semuanya mendapatkan kompensasi. Demikian juga untuk santunan yang meninggal,” ujar Sri Mulyani dalam diskusi daring.
Kemudian sektoral dan pemerintah daerah, belum terjadi pergerakan signifikan karena dukungan dari pemerintah daerah terhambat proses penyelesaian regulasi. Sementara sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mencatatkan perkembangan signifikan. Per hari ini progresnya mencapai 22,7 persen karena didorong penempatan dana di bank Himbara sebesar Rp30 triliun.
“Kalau dilihat penyaluran untuk subsidi bunga atau restrukturisasi itu mungkin masih memerlukan akselerasi mungkin bulan Juli baru akan muncul usaha usaha kecil itu mendapatkan subsidi bunga,” jelasnya.
Terakhir sektor Pembiayaan Korporasi yang belum mencatatkan perkembangan apapun atau progresnya nol persen. Hal ini dikarenakan masih dilakukan penyelesaian skema dukungan dan regulasi serta infrastruktur pendukung untuk operasionalisasi.
“Untuk insentif usaha dari sisi perpajakan sudah 10,14 persen. Wajib pajak yang eligible untuk memanfaatkan insentif pajak tidak mengajukan permohonan dan perlu sosialisasi yang lebih massif dan melibatkan stakeholders terkait,” tegas dia.(msn)