Indovoices.com-Kementerian Ketenagakerjaan mematangkan persiapan peluncuran pelaksanaan Kartu Prakerja melalui kerja sama dengan perusahaan-perusahaan marketplace berbasis laman (website) dan aplikasi daring (online).
Program Kartu Prakerja yang akan diluncurkan oleh pemerintah memiliki tujuan mempersiapkan angkatan kerja baru selaras dengan kebutuhan dunia usaha dan industri, serta meningkatkan keterampilan angkatan kerja yang sudah ada agar lebih produktif dan berdaya saing.
“Kami menyambut positif kehadiran swasta untuk bersinergi pelaksanaan Kartu Prakerja. Karena program ini akan dijalankan berbasis sistem terintegrasi dan berbasis digital, sehingga memberikan kemudahan bagi pengguna, terkontrol dan akuntabel,” kata Menaker Ida Fauziyah saat menerima audiensi pimpinan dan jajaran perusahaan teknologi/platform, PT Bukalapak di Kemenaker, Jakarta.
Menaker Ida Fauziyah mengatakan masyarakat Indonesia yang menjadi sasaran dalam program Kartu Prakerja ini harus memenuhi beberapa kriteria di antaranya warga negara Indonesia (WNI) berusia 18 tahun ke atas, tidak sedang mengikuti pendidikan formal. “Pengguna Kartu Prakerja ini akan mendapat manfaat pelatihan vokasi dai, sertifikasi dan insentif,” kata Menaker Ida Fauziyah yang didampingi oleh Dirjen Binalattas Kemenaker Bambang Satrio Lelono, Plt Dirjen Binapenta dan PKK Kemenaker Aris Wahyudi dan Kepala Pusdatin Kemenaker M. Zuhri.
Menteri Ida Fauziyah menjelaskan melalui Kartu Prakerja yang sedang disiapkan, pemerintah akan menyalurkan bantuan dana pelatihan yang dapat memberikan akses lebih luas bagi peningkatan keterampilan dan keahlian. Para pemegang Kartu Prakerja dapat memilih jenis pelatihan yang diminati melalui platform digital yang telah dirancang sejalan dengan kebutuhan dunia usaha dan industri.
“Pemilik Kartu Prakerja bisa memilih langsung pelatihan atau kursus yang diminati melalui platform digital yang kita siapkan. Mereka boleh memilih pelatihan yang diminati mulai dari misalnya barista kopi, animasi, desain grafis, bahasa Inggris, komputer, teknisi, juga programming,” ujarnya.
Menaker Ida Fauziyah menyatakan Kemenaker saat ini juga telah membangun Sistem Informasi Ketenagakejaan (Sisnaker) untuk memberikan pelayanan bagi masyarakat secara prima dan real time untuk bisa mengakses 16 layanan Kemenaker. Mulai dari pencari kerja, kementerian/lembaga dan perusahaan.
Di dalam Sisnaker ini lanjut Menaker Ida Fauziyah, terdapat aplikasi yang berisi menu pendaftaran pelatihan (bagi masyarakat) dan buka pelatihan (bagi LPK) dan transformasi dari kios3in1.net yang sudah dikembangkan oleh Ditjen Binalattas sebelumnya.
Ke depan aplikasi ini akan menjadi core pendaftaran program Kartu Prakerja dengan beberapa pengembangan. “Seperti fintech, absensi, survei penempatan, lowongan kerja di sektor UMKM, dan lain-lain,” ujar Menaker Ida Fauziyah.
Sementara itu, Dirjen Binalattas Kemenaker Bambang Satrio Lelono menambahkan hingga saat ini, Kemenaker masih menunggu Peraturan Presiden (Perpres) dan peraturan perundang-undangan lainnya untuk melaksanakan Kartu Prakerja.
“Skema kerja samanya menunggu Perpres. Kemenaker tetap membuka platform manapun yang mendukung pelaksanaan Kartu Prakerja,” kata Dirjen Bambang seraya mengungkapkan beberapa platform lainnya juga sudah menjajaki kerja sama dengan Kemenaker.
Dalam kesempatan sama, Fajrin Rasyid, Co-Founder & President Bukalapak usai pertemuan mengatakan pihaknya terus mendorong Indonesial menjadi negara yang unggul dan maju. “Kami membahas potensi kerja sama antara Bukalapak dan Kemnaker, khususnya dalam meningkatkan kompetensi dari talenta-talenta Tanah Air,” kata Fajrin.
Fajrin Rasyid berharap ke depan, Bukalapak akan terus mendukung pemerintah, khususnya Kemenaker. Salah satunya dengan menjadikan Bukalapak sebagai tempat talenta-talenta muda berkarya untuk Indonesia agar talenta lokal Indonesia dapat menjadi SDM yang unggul.(jpp)