Indovoices.com – Mengusung konsep lesehan, Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg), Setya Utama membuka kegiatan MANTUL (Mantap Betul) yang digelar pada Jumat (30/11), di Lobi Gedung Utama Kemensetneg. MANTUL merupakan wadah sharing informasi secara berseri dengan seluruh satuan kerja di lingkungan Kemensetneg dengan para awak media dan influencer sebagai target audiens.
Seperti sebutannya, MANTUL memberikan informasi yang akurat langsung dari pemangku kepentingan di Kemensetneg terkait capaian kinerja. Dengan konsep yang informal, MANTUL juga dijadikan ajang mendapatkan umpan balik dari target audiens guna perbaikan kerja bagi unit kerja di lingkungan Kemensetneg.
Serial MANTUL yang pertama kali diselenggarakan ini mengupas tentang Gelora Bung Karno (GBK) dan Kemayoran. Dalam sambutannya, Setya Utama mempersilakan kalangan audiens untuk menggali inovasi apa saja yang telah dibuat oleh Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPK GBK) dan Pusak Pengelolaan Komplek (PPK) Kemayoran. “Jadi, forum ini diselenggarakan untuk memberikan informasi tentang apa yang sudah kita lakukan selama ini dan untuk perbaikan tentunya,” ujar Setya Utama. Sebagai inisiator MANTUL, Deputi Bidang Hubungan Kelembagaan dan Kemasyarakatan, Dadan Wildan melalui Asisten Deputi Hubungan Masyarakat, mengundang Direktur Utama (Dirut) PPK GBK, Winarto dan Dirut PPK Kemayoran, Medi Kristianto.
Seperti diketahui, setelah dua perhelatan besar diselenggarakan beberapa waktu lalu, PPK GBK menjadi pusat olahraga dan bisnis. Winarto menjelaskan konsep renovasi yang telah dilakukan sejak akhir tahun 2015 pada kawasan seluas 279 hektar itu. “Ketika memikirkan GBK, sudah diantisipasi setelah event jangan sampai tempat olahraga berstandar Internasional ini menjadi terlantar, tapi harus bisa dimanfaatkan selanjutnya oleh masyarakat,” kata Winarto. Ia juga menyampaikan PPK GBK telah menyiapkan berbagai fasilitas yang dapat dimanfaatkan masyarakat tanpa membebaninya. Antara lain, venue multievent untuk kesenian, kebudayaan, olahraga, dan ruang terbuka hijau.
Berbeda dengan Medi Kristianto, “PPK Kemayoran merupakan kawasan terbuka, tidak seperti GBK. Kami mengelolanya dengan konsep menganggap kawasan ini sebagai rumah sendiri. Oleh karena itu, kita bersihkanlah sendiri,” kata Medi. Saat ini PPK Kemayoran memberdayakan masyarakat sekitar dengan swakelola sebagai tenaga kebersihan. Dalam dua tahun ini PPK Kemayoran juga sudah merevitalisasi Hutan Kota Kemayoran seluas 22,3 hektar dan berhasil masuk dalam TOP 99 Inovasi Pelayanan Publik. Untuk dapat dimanfaatkan masyarakat, PPK Kemayoran telah mempersiapkan konsep three wonderful journey yaitu sarana rekreasi, edukasi, dan konservasi.
Selain berdialog langsung dengan kedua Dirut Badan Layanan Umum (BLU), para kontributor berita di lingkungan Kemensetneg, awak media, dan influencer diajak mengunjungi Hutan Kota yang sejuk dan asri di kawasan PPK Kemayoran. Selanjutnya, kunjungan ke kawasan PPK GBK. Di sana, rombongan dapat melihat venue-venue pemanfaatan Stadion Utama, Istora, dan Stadion Akuatik. (DEW-Humas Kemensetneg)