Indovoices.com –Baru 4 bulan sejak reshuffle kabinet terakhir, Presiden Jokowi disebut bakal kembali melakukan perombakan. Kabar reshuffle kabinet muncul setelah DPR menyetujui usul Jokowi soal pembentukan kementerian baru dan peleburan dua kementerian.
Dalam rapat paripurna yang digelar Jumat (9/4) lalu, DPR memberi persetujuan kepada surat yang dikirim Jokowi. Dalam surat yang diterima pada 30 Maret lalu itu, Jokowi mengajukan pembentukan Kementerian Investasi dan peleburan Kemristek ke Kemdikbud.
Kementerian Investasi merupakan kementerian baru tapi idenya sudah lama muncul. Jokowi pernah mengutarakan keinginannya membentuk Kementerian Investasi saat menyusun kabinet usai menang Pilpres 2019 lalu. Namun, baru kali ini terwujud.
Sementara keputusan melebur Kemristek dan Kemendikbud sempat menuai polemik. Sebab, berarti Kemristek yang sudah ada sejak zaman Presiden Soeharto kini dibubarkan. Konsekuensi lain peleburan ini adalah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang tadinya di bawah Kemristek akan berdiri sebagai sebuah badan tersendiri.
Siapa menteri baru?
Reshuffle kabinet tak terelakkan dengan munculnya nomenklatur kementerian baru. Pertanyaannya, siapa menteri baru yang bakal masuk dalam jajaran Kabinet Indonesia Maju?
Untuk Menteri Investasi, nama Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menguat. Hal ini dibenarkan sejumlah sumber di kalangan pemerintahan. Bahlil disebut akan merangkap jabatan sebagai Menteri Investasi dan Kepala BKPM.
“Nanti Bahlil yang jadi Menteri Investasi, kalau tak ada perubahan,” ujar salah satu sumber.
Lalu, siapa yang bakal menjadi Kepala BRIN?
Ada beberapa nama yang disebut sebagai kandidat Kepala BRIN. Menurut sejumlah sumber di kalangan parpol pendukung Jokowi dan pemerintahan, ada nama politikus PDIP Budiman Sudjatmiko. Dari kalangan profesional, ada nama Kepala LIPI Laksana Tri Handoko.
Dengan adanya peleburan dari Kemristek ke Kemdikbud, otomatis Bambang Brodjonegoro terdepak dari kabinet. Namun, sumber kumparan di kalangan pemerintahan menyebut, sebenarnya Bambang Brodjonegoro sudah mengajukan mundur sejak 30 Maret lalu.
Sebabnya, ia sudah mengetahui soal Kemristek yang bakal dilebur. Selain itu, Bambang disebut kecewa karena hingga saat ini Perpres terkait BRIN tak kunjung diundangkan padahal sudah diteken Jokowi sejak 2020 lalu. “Sudah mundur duluan,” kata sumber
Di balik peleburan Kemristek-Kemendikbud
Peleburan Kemristek dan Kemdikbud seakan menjadi ujung dari polemik soal tak kunjung diundangkannya Perpres BRIN oleh Menkumham Yasonna Laoly.
Polemik ini bermula dari keluhan Menristek Bambang Brodjonegoro karena Perpres BRIN tidak kunjung diundangkan oleh Menkumham. Padahal, Perpres soal pembentukan BRIN sudah diteken Jokowi sejak 2020 lalu. BRIN dibentuk saat Jokowi mengumumkan kabinet periode kedua. Posisi ini dijabat rangkap oleh Bambang Brodjonegoro sebagai Menristek.
Keluhan ini pernah disampaikan Bambang dalam rapat dengan Komisi VII DPR.
“Problem terbesar adalah Perpres belum dapat diundangkan, praktis organisasinya tidak bisa berjalan. Artinya untuk eselon 2, 3 dan seterusnya mereka tidak punya pijakan atau landasan hukum sama sekali,” kata Bambang di ruang rapat Komisi VII DPR, Selasa (30/3) lalu.
Bambang mengaku sudah bicara dengan Presiden Jokowi soal Perpres BRIN yang tak kunjung diundangkan ini. Namun, selalu menemui jalan buntu.
“Kemudian dalam kesempatan beberapa kali melapor kepada Bapak Presiden, kami kembali angkat isu ini, isu mengenai Perpres BRIN dan beliau selalu memberikan arahan kepada Mensesneg untuk menyelesaikan,” kata Bambang.
Namun, alih-alih Perpres BRIN diundangkan, Kemristek malah dilebur ke Kemdikbud dan BRIN menjadi satu lembaga tersendiri.
Sejumlah sumber di Komisi VII DPR dan kalangan pemerintahan menyebut, nantinya setelah menjadi lembaga tersendiri, struktur BRIN akan berubah. BRIN bakal memiliki Dewan Pengarah. Kasak kusuk di internal koalisi Jokowi, ada nama Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri sebagai kandidat Ketua Dewan Pengarah BRIN.
Reshuffle terbatas atau besar-besaran?
Pertanyaan lain yang muncul, apakah reshuffle kali ini terbatas hanya pada pelantikan Menteri Investasi dan Kepala BRIN atau merembet pada pos menteri lain?
Sumber menyebut, kemungkinan Jokowi akan melakukan perombakan besar-besaran. Artinya, ada beberapa posisi menteri lain yang diganti. Namun, ada pula skenario bahwa reshuffle hanya berupa pengisian Menteri Investasi dan Kepala BRIN.
Jika reshuffle besar-besaran, selain beberapa pos menteri lain, bakal ada perombakan dan pengisian posisi wamen.
“Tergantung Presiden,” ujar sumber kumparan.
Soal ini, Istana juga masih bungkam.