Indovoices.com-Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung sudah dapat kembali dilanjutkan. Sebelumnya, proyek ini sempat dihentikan sementara oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sejak 2 Maret 2020.
“Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung sudah berjalan lagi setelah sempat dihentikan. Sekarang sudah berjalan seperti biasa,” kata Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang Komunikasi, Adita Irawati saat telekonferensi bersama awak media di Jakarta.
Kendati demikian, Adita menyebutkan, pihaknya belum dapat memastikan dampak pandemi virus corona terhadap proyek yang digarap oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), perusahaan patungan Indonesia dan Cina.
“Tapi detail terkait Covid-19 terhadap proyek ini, kami belum dapat informasi lebih lanjut. Namun yang pasti ini sudah berjalan lagi,” ucap Adita.
Menurut Adita, PT KCIC masih berkomitmen bisa menuntaskan proyek ini tepat waktu pada target Desember 2021 dan belum ada peninjauan kembali terkait target waktu tersebut. “Kita fokus dulu untuk jalan dulu. Tadi saya katakan dengan Dirjen Kereta Api, ya sekarang ini jalan aja seperti biasa gitu,” ujarnya.
Andita menceritakan, kondisi pembangunan kereta cepat saat ini masih didominasi oleh Tenaga Kerja Asing (TKA) asal Cina. Namun, ada juga beberapa TKA tersebut yang belum sempat kembali karena saat ini penerbangan Indonesia dari dan menuju Negeri Tirai Bambu masih ditutup.
Adita mengungkapkan, berdasarkan arahan dari Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, jika ada TKA asal Cina yang belum kembali saat ini, maka akan digantikan dengan tenaga kerja dalam negeri. “Sehingga pada saat itu dan kami dapat laporan sampai sekarang enggak ada masalah soal tenaga kerja, karena itu bisa diback-up oleh tenaga lokal,” ujarnya.
Menurut dia, pergantian TKA Cina yang tak kembali ke Indonesia oleh tenaga kerja lokal sudah dilakukan sejak sebulan yang lalu. Namun ia tak mengetahui detail jumlahnya.
“Berapa banyaknya saya enggak ada datanya. Tapi kita minta KCIC jalan seperti biasa dan target. Dari yang kita ketemu Februari lalu ketemu Dirut KCIC, (target) tetap 31 Desember 2021,” tutur Adita.
Terkait proses pembangunan yang sedikit terkendala dengan keadaan penyebaran virus corona, ia mengatakan, tak menutup kemungkinan target penyelesaian akan dievaluasi.