Indovoices.com –Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan penyaluran kredit usaha rakyat atau KUR selama Januari 2020 sampai dengan 31 Juni 2020 sudah mencapai Rp 76,2 triliun kepada 2,2 juta debitur. Penyaluran tersebut sebesar 40,1 persen dari target tahun 2020 sebesar Rp 190 triliun.
“Sektor UMKM diharapkan mampu menjadi penopang perekonomian dalam mempercepat pemulihan ekonomi dengan didukung kebijakan pembebasan pembatasan penyaluran KUR untuk sektor perdagangan atau non produksi yaitu melalui kebijakan penghapusan target penyaluran KUR pada sektor produksi,” tutur Airlangga dalam keterangan tertulis.
Penyaluran KUR pada masa Covid-19 melambat dari sebesar Rp 18,9 triliun pada bulan Maret 2020 menjadi hanya sebesar Rp 4,75 triliun pada Mei 2020. Pada bulan Juni 2020, penyaluran KUR telah kembali meningkat menjadi sebesar Rp 10,45 triliun. Airlangga melihat peningkatan signifikan terjadi sejak pekan ketiga bulan Juni 2020, seiring dimulainya pembukaan aktivitas ekonomi dan penerapan adaptasi kebiasaan baru.
Adapun, realisasi kebijakan KUR pada masa Covid-19 berdasarkan data Sistem Informasi Kredit Program (SIKP) posisi 27 Juli 2020 yang disampaikan 20 Penyalur KUR, menunjukkan bahwa Tambahan subsidi bunga KUR diberikan kepada 5.837.387 debitur dengan baki debet Rp 110,13 triliun.
Selanjutnya, Penundaan angsuran pokok paling lama enam bulan telah diberikan kepada 1.380.060 debitur dengan baki debet Rp 38,2 triliun. Adapun relaksasi KUR, berupa perpanjangan jangka waktu diberikan kepada 1.376.389 debitur dengan baki debet Rp 37,23 triliun. Sementara, penambahan limit plafon KUR diberikan kepada 14 debitur dengan baki debet Rp 2,4 miliar.
Secara keseluruhan, realisasi penyaluran KUR dari Agustus 2015 sampai dengan 30 Juni 2020 telah mencapai sebesar Rp 550,24 triliun dengan baki debet sebesar Rp 161,74 triliun dan diberikan kepada 20,9 juta debitur. Adapun tingkat kredit macet alias non performing loan (NPL) KUR sampai dengan 30 Juni 2020 tercatat masih di posisi terjaga yaitu sebesar 1,18 persen. (msn)