Indovoices.com-Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Ditjen Pendidikan Islam Kemenag telah menyalurkan anggaran sebesar Rp482,5 miliar untuk Beasiswa Biaya Pendidikan Miskin Berprestasi (Bidikmisi). Penyaluran bantuan ini berlangsung dalam kurun 2015-2019.
“Tidak kurang dari 37.650 mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) dari kalangan ekonomi lemah tapi mempunyai potensi akademik yang bagus telah mendapatkan manfaat Beasiswa Bidikmisi, baik negeri maupun swasta,” kata Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Arskal Salim GP dalam Rapat Koordinasi Bantuan Kemahasiswaan di Bogor, Jawa Barat.
Di hadapan para Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama PTKIN dan Sekretaris Kopertais se-Indonesia, Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini mengatakan Beasiswa Bidikmisi sangat tepat diberikan kepada mahasiswa PTKI dan menjadi program strategis memperbaiki masa depan bangsa. Dalam lima tahun terakhir, tren peminat dan kuota peserta Bidikmisi pun selalu meningkat.
“Pada tahun anggaran 2015 ada 5.000 mahasiswa mendapat Bidikmisi, 2016 dan 2017 ada 7.000 mahasiswa, tahun 2018 meningkat menjadi 8.500 dan pada tahun 2019 meningkat menjadi 10.000 mahasiswa,” katanya.
Arskal Salim menerangkan pada tahun anggaran 2020 Beasiswa Bidikmisi akan bertransformasi menjadi KIP Kuliah sebagaimana dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo. “Kementerian Agama menargetkan keikutsertaan KIP Kuliah sebanyak 3.000 mahasiswa PTKIS dan 14.565 untuk mahasiswa PTKIN. Jadi total anggaran yang dikeluarkan pada tahun 2020 mencapai Rp115,9 miliar,” jelasnya.
Rapat Koordinasi Bantuan Kemahasiswaan berlangsung 11 – 13 November 2019. Kegiatan ini diikuti para Wakil Rektor III PTKIN dan Kopertais se-Indonesia.
Di samping membahas Pedoman Umum KIP Kuliah, agenda Rakor adalah membahas review bantuan kemahasiswaan lainnya, yaitu Bantuan Peningkatan Prestasi dan Akademik, Bantuan Tahfidz Alquran, dan Bantuan Lembaga Kemahasiswaan.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Kasi Kemahasiswaan Amiruddin Kuba, Kasi Sarana Prasarana PTKIN Nuryasin, Kasi Sarana Prasarana PTKIS Otisia Arinindiah, dan Sekretaris Forum WR/WK III PTKIN se-Indonesia Sumper Mulia Harahap.(jpp)