
Tidak ingat jelas kapan pertama kali mendengar Ansor Banser ini. Namun, bagi saya organisasi ini memiliki peran strategis di masyarakat sebagai organisasi kepemudaan. Apalagi akhir-akhir ini semakin familiar diperbincangkan, terutama di media sosial, dengan berbagai sudut pandang. Tapi tidak sedikit, berujung pada ujaran kebencian dan fitnah. Bukan tanpa sebab mereka ini, Ansor Banser, semakin seksi dibicarakan.
Disudut sana, secuil (saya suka menyebutnya demikian) orang tapi berisik sekali berusaha mengubah ideologi negara ini. Mendirikan negara agama versi mereka, khilafah. Dari survei SMRC, setidaknya ada 20 juta penduduk yang ingin negara ini menjadi khilafah. Dibandingkan total penduduk Indonesia 250 juta memang sedikit. Tapi untuk seukuran negara Indonesia, jumlah ini sudah banyak. Ibaratnya, jumlah mereka ini dua kali jumlah penduduk Jakarta (10 juta, Disdukcapil 2016) atau lebih banyak dari jumlah warga Singapura. Sementara survei Wahid Foundation bersama Lingkar Survei Indonesia (2016), mengungkapkan bahwa ada 11 juta penduduk muslim Indonesia siap melakukan tindakan radikal. Ini bisa saja terus bertambah jumlanya.
Tinggalkan sejenak angka-angka itu. Kembali ke soal Ansor Banser. Suka tidak suka, mereka benteng negara ini. Mempertahankan ideologi bangsa ini dari para perongrongnya. Dilapangan, mereka berhadap-hadapan dengan para penggerak, pendukung, simpatisan radikalisme, intoleran. Mereka gerak cepat menghadang para penyebar paham radikalisme ini. Sementara itu, secuil orang nan berisik tadi juga gerak cepat menyebarkan virusnya ke berbagai tempat strategis. Mulai dari tempat ibadah, kampus bahkan pemerintahan.
Mengapa tidak aparat keamanan saja, terutama polisi yang menangani ini ? Kita mungkin sudah tahu sama tahu, bagaimana karakter secuil orang itu. Selalu play victim -barangkali sudah jadi bakat dan senjata ampuhnya. Jika polisi langsung turun, sangat mudah untuk dipolitisasi. Pemerintah yang sudah mengeluarkan PERPPU ORMAS saja, mereka sudah teriak-teriak. Keluarlah kata-kata: tidak demokratis, pancasilais, anti ini dan itu. Kalau sudah dipukul mundur, mereka berlindung dibalik konsensus negara ini. Aneh bin ajaib.
Disinilah pentingnya Ansor Banser. Mereka sudah paham sifat, karakter dan gerak-gerik secuil orang yang seolah-olah besar dan banyak massanya -kirain gajah, rupanya tikus. Ansor Banser terus berjuang menghadang gelombang para pengkhianat negeri ini. Segala upaya terus dilakukan. Penyampaian syiar kedamaian. Melakukan pelatihan-pelatihan atau kaderisasi hingga ke daerah-daerah bahkan pelosok. Latihan semi militer, khususnya Banser, dilakukan untuk memperkuat di medan pertempuran. Kedepannya terjadi benturan fisik ? Bisa iya, bisa tidak. Tapi sangat baik mempersiapkan segala sesuatunya dan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi, bahkan yang terburuk sekalipun. Siap sedia. Berjaga-jaga.
Bangkitlah bangkit putra pertiwi.., maju ayo terus maju singkirkanlah dia. Demikian penggalan mars Ansor dan Banser. Mereka bangkit dan bergerak secara sadar dan bukan secara membabi buta. Sasarannya jelas, orang-orang yang bertopengkan agama, kelakuan barbar, berlindung dibalik kitab suci.
Ansor Banser tentu tahu langkah-langkah yang mereka lakukan sangat mengusik secuil orang tadi. Akan dijauhi, dibenci dan bisa saja difitnah. Sudah berseliweran informasi yang memojokkan mereka. Tapi tak membuat Ansor Banser berhenti bahkan mundur sedikit pun melawan para perusuh negeri ini. Sabar sekali menghadapi secuil orang ini, masih ada mengajak dialog-dialog, mengkonfirmasi supaya jelas duduk persoalannya. Dari markas pergi ke daerah untuk dialog, memastikan orang yang telah melakukan fitnah tidak mengulanginya lagi. Bukan dengan mendatangi lalu memukul-mukul, memarahi, mencaci maki atau bahkan menyakiti. Kualitas yang beda jauh dengan secuil orang yang pernah melakukan persekusi.
Ansor Banser pun sudah ada sejak lama, sudah tua, namun di sudut sana yang baru lahir kemarin dengan seenak udelnya berani-beraninya mau mengubah ideologi bangsa ini. Jika Ansor Banser tidak ada ? Saya pikir dengan mudah secuil orang tadi bergerak mengubah ideologi bangsa ini. Ansor Banser ada saja, mereka terus berjuang (dengan senyap) masuk ke sendi-sendi bangsa ini. Sangat penting keberadaan Ansor Banser bagi bangsa ini. Bukti nyatanya dapat kita lihat diberbagai kota dan daerah.
Akhirnya, kuangkat secangkir kopi untuk kalian, Ansor Banser
Kalian layak disebut pahlawan, menjaga negeri ini dari para perongrong, pengkhianat
*Silakan baca tulisan lain Kelas Teri https://goo.gl/H4H9Cc