Indovoices.com –Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Ahmad Erani Yustika mengutarakan sejumlah persoalan investasi di Indonesia. “Situasi ekonomi nasional yang selalu kita bicarakan sebetulnya kata kuncinya itu investasi,” ujar Erani dalam diskusi virtual.
Sedikitnya Erani menyebutkan ada lima masalah terkait investasi di Indonesia yang patut diantisipasi:
1. Modal yang Terbatas (saving-invesment gap)
Erani menjelaskan, secara umum percepatan pembangunan ekonomi digerakkan oleh investasi yang berfungsi sebagai tulang punggung. Namun, negara berkembang biasanya terkendala oleh modal yang terbatas (saving-invesment gap) sehingga investasi tak dapat dipacu dengan cepat.
Selain itu, kelangkaan modal itu ditutup dengan utang atau investasi asing sehingga membebani anggaran negara dan mengurangi alokasi untuk kepentingan lain. Walhasil, Penanaman Modal Asing (PMA) menjadi alternatif subsidi utang.
Dalam hal ini, menurut Erani, PMA punya risiko yang tak sederhana. Ia lalu mencontohkan sejumlah risiko seperti mengurangi penguasaan ekonomi domestik, repatriasi, dan mampu menyebabkan instabilitas ekonomi (khususnya investasi portofolio).
2. Penggunaan Pendekatan Investasi Ekstraktif
Masalah lainnya, menurut Erani, adalah investasi di Indonesia yang kebanyakan masih menggunakan pendekatan ekstraktif yang berorientasi kepada eksploitasi sumber daya ekonomi dan alam.
Hal ini pada akhirnya mendestruksi lingkungan dan terlambat melakukan industrialisasi. Dan yang terakhir, investasi hanya terkonsentrasi pada wilayah dan sektor tertentu sehingga menjadi sumber ketimpangan wilayah dan sektor.
3. Tak Banyak Menciptakan Lapangan Kerja
Ironisnya, menurut Erani, perkembangan investasi yang ditanamkan di Tanah Air sifatnya makin padat modal dan teknologi. Hal tersebut justru tak banyak menciptakan lapangan kerja. “Hal itu menunjukkan nilai investasi yang besar tak selalu menciptakan lapangan pekerjaan yang banyak.”
4. Mengganggu Stabilitas Politik
Erani juga menyebutkan masuknya investasi yang kerap kali meminggirkan masyarakat lokal. Akibatnya, investasi malah menjadi sumber konflik yang mengganggu stabilitas politik.
5. Menimbulkan Kesenjangan Pendapatan
Lebih jauh Erani juga menyoroti investasi yang berbasis penguasaan modal menyebabkan penumpukan aset dan kekayaan kepada segelintir pelaku ekonomi. Dengan begitu, investasi menjadi sumber disparitas pendapatan.(msn)