Indovoices.com –Satuan tugas (Satgas) Pangan Polri memantau dugaan penimbunan terhadap kedelai di Indonesia. Polri berupaya menulusuri potensi permainan stok sehingga harga kedelai melambung tinggi di pasaran.
“Sampai saat ini, Satgas Pangan Polri masih melakukan pemantauan terhadap kemungkinan-kemungkinan dan mengantisipasi terhadap kemungkinan penimbunan-penimbunan kedelai,” kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan dalam konferensi pers di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Selasa, 12 Januari 2021.
Satgas pangan telah melakukan pemantauan ke sejumlah gudang importir pada Selasa, 5 Januari 2021. Polisi belum menemukan penyimpangan yang menyebabkan kelangkaan kedelai.
Polisi telah mengetahui penyebab kelangkaan kedelai di pasaran dari keterangan petugas gudang importir. Harga disebut melambung akibat kenaikan harga di negara asal dan kapal pengangkut kedelai sangat jarang singgah ke Indonesia periode Oktober-Desember 2020.
“Sehingga menggunakan angkutan tujuan Singapura dan sering terjadinya delay dikarenakan menunggu waktu dalam connecting ke Indonesia. Sehingga keterlambatan antara dua sampai tiga minggu,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono, Rabu, 6 Januari 2021
Harga kedelai mengalami kenaikan pada awal Januari 2021. Kisaran harganya mencapai Rp9.000 dari semula sekitar Rp7.000 per kg.
Kenaikan harga kedelai dinilai membebani pengusaha. Sejumlah pengrajin tahu tempe pun mogok produksi selama tiga hari. Akibatnya, pasokan tahu dan tempe menghilang di pasaran selama 1-3 Januari 2021.(msn)