Indovoices.com –Ketua Satgas Penanganan Covid-19, Letjen Doni Monardo sudah menerima laporan dari Wali Kota Bogor Bima Arya dan Direktur Utama Rumah Sakit Ummi Andi Tatat ihwal kepulangan pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab dari RS Ummi Bogor.
“Atas laporan tersebut, Satgas Penanganan Covid-19 sangat menyesalkan sikap Saudara M. Rizieq Syihab yang menolak untuk dilakukan penelusuran kontak mengingat pernah melakukan kontak erat dengan pasien Covid-19,” ujar Doni lewat keterangan tertulis, Ahad, 29 November 2020.
Doni meminta Rizieq sebagai tokoh masyarakat untuk kooperatif dan memberikan teladan dalam upaya penanggulangan pandemi Covid-19.
“Pemerintah akan melakukan langkah dan tindakan tegas bagi siapapun yang melanggar ketentuan yang membahayakan keselamatan dan kesehatan masyarakat,” ujar Doni.
Rizieq dirawat inap di RS UMMI, Bogor sejak Rabu lalu. Rizieq meninggalkan RS UMMI pada Sabtu 29 November 2020 pukul 20.50. Rizieq bersama istrinya diduga keluar melalui pintu belakang melalui gudang obat.
Direktur Utama RS Ummi di Kota Bogor, Andi Tata mengatakan Rizieq dan keluarga meninggalkan rumah sakit setelah menandatangani pernyataan bahwa kepulangan sepenuhnya atas kemauan pasien dan keluarga.
“RS Ummi tidak bertanggung jawab jika terjadi sesuatu pada pasien yang memaksa pulang sendiri,” kata Tata, Ahad, 30 November 2020.
Sebelum keluar dari RS UMMI secara diam-diam, Rizieq sempat menolak menjalani swab test dari tim Satgas Covid-19 Kota Bogor. Setelah RS UMMI didesak untuk melakukan swab test, Rizieq Shihab menjalani test swab oleh tim dokter pribadi serta tim kesehatan Mer- C. Tes itu disebut telah dilakukan oleh tim dokter Mer-C RS UMMI pada Jumat siang.
Meski disebut sudah swab test, kuasa hukum FPI Aziz Yanuar menyatakan hasil Tes Covid-19 Rizieq Shihab dan istrinya tidak akan dipublikasikan. Sementara itu, Satgas Covid-19 membutuhkan data Rizieq untuk penelusuran kontak.(msn)