Indovoices.com –TNI AL telah menggunakan rudal C-705 untuk menghancurkan kapal di perairan Natuna. Usut punya usut, ternyata rudal yang dipakai di kapal perang TNI AL tersebut merupakan Alutsista impor buatan China.
Rudal C-705 sebenarnya sempat gagal saat uji coba di tahun 2016. Hingga akhirnya, senjata tersebut digunakan di Natuna pada Kamis (8/4).
Berikut ini selengkapnya mengenai informasi rudal C-705 yang dirangkum kumparan, Minggu (11/4):
Kapal Perang TNI AL Luncurkan Rudal C-705
Dua Kapal Perang TNI AL yang tengah berpatroli di Perairan Natuna Selatan. Saat itu pula, ada kapal musuh yang dinilai mengancam kedaulatan RI.
KRI Clurit 641 dan KRI Kujang 642 langsung melakukan manuver memastikan lokasi kapal musuh. KSAL Laksamana TNI Yudo Margono yang mendapat laporan adanya kapal musuh memerintahkan untuk melepaskan tembakan penghancuran.
“Otorisasi diterima. Laksanakan peluncuran rudal C-705,” ucap Yudo.
KRI Clurit 641 dan KRI Kujang 642 masing-masing meluncurkan rudal C-705. Rudal langsung meluncur dan menghancurkan kapal target yang jaraknya 70 km.
“Kapal perang berhasil menembakkan peluru kendali (rudal) C-705 dan hit on target atau mengenai sasaran yang menyebabkan target tenggelam,” kata Kadispen TNI AL Laksma Julius Widjojono, dalam keterangannya, Jumat (9/4).
Julius mengatakan, aksi ini merupakan bagian dari latihan Pra Armada Jaya pada Kamis (8/4) di perairan Natuna. Kapal yang menjadi target merupakan kapal eks KRI Balikpapan yang sudah tak beroperasi.
KRI Clurit 641 dan KRI Kujang 642 merupakan Kapal Cepat Rudal (KCR) Type 40 yang tergabung dalam Satuan Kapal Cepat (Satkat) Koarmada I.
“Kapal ini merupakan kapal pemukul reaksi cepat di mana dalam pelaksanaan tugasnya mengutamakan unsur pendadakan, mengemban misi menyerang secara cepat, menghancurkan target sekali pukul dan menghindar dari serangan lawan dalam waktu singkat pula,” jelas dia.
Rudal C-705 merupakan salah satu senjata strategis yang dimiliki TNI AL yang dipasang di kapal-kapal jenis KCR.
Sempat Gagal Uji Coba Tahun 2016
Rudal C-705 tidak mau meluncur saat ditembakkan dari KRI Clurit 641 di tahun 2016. Dikutip dari laman kemhan.go.id, rudal sempat delay 5 menit dan tidak mampu mengenai sasaran saat latihan militer saat itu.
Ini dinilai dapat memberi efek buruk bagi citra militer Indonesia. Waktu itu, Presiden Joko Widodo sempat kecewa dengan kualitas rudal C-705 pada acara latihan gabungan militer XXIV/2016 beberapa hari lalu.
Untuk itu, Kementerian Pertahanan (Kemenhan) kala itu diminta harus bergerak cepat menyikapi kondisi tersebut.
Bakal Diproduksi PT DI dengan Transfer Teknologi dari China
Sebenarnya Indonesia sudah menyiapkan segala kebutuhan untuk uji rudal C-705 tersebut sejak awal disetujui adanya penggunaan senjata itu. Dikutip dari situs forum militer, jakartagreater.com, pada 2015 lalu China akan menyiapkan program bagi prajurit TNI AL untuk training di China, setelah Indonesia menyetujui uji rudal yang dilakukan.
PT Dirgantara Indonesia (PT DI) yang ditunjuk oleh KKIP sebagai pemimpin yang menggarap proyek ini, akan diberikan Transfer Teknologi oleh CPMIEC agar memiliki kemampuan memproduksi sistem rudal C-705. PT DI akan menjadi supplier bagi Angkatan Laut Indonesia, setelah memiliki kemampuan memproduksi sistem rudal C-705.
Kedua pihak kemudian membuat list pekerjaan yang akan dilakukan PT DI seperti missile shock atau overload test system, electric system pre-installation dan sebagainya. PT DI menyatakan sanggup memenuhi dan melakukan sebagian besar list yang harus dikerjakan.
PT DI juga diminta berbagi ilmu pemasangan rudal dan teknik persiapannya kepada TNI AL.