Indovoices.com –Gaya blusukan Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini disorot oleh sejumlah politisi.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera, memberi apresiasi kepada Risma.
Hal itu diungkapkannya melalui cuitan Twitter pribadinya, @MardaniAliSera, Rabu (6/1/2021).
Namun, Mardani berharap Risma tak hanya melakukan blusukan di Jakarta.
“Semua menteri yang bekerja perlu diapresiasi. Bu Risma sudah blusukan bagus. Dan karena beliau Menteri Sosial untuk seluruh NKRI, kita tunggu aksi blusukannya di provinsi / daerah lain.”
“Jadi tidak adil kalau kebanyakan di DKI. Tapi saya yakin akan ke daerah lain juga,” ungkap Mardani.
Respons Fahri Hamzah
Sementara itu, politisi Partai Gelora, Fahri Hamzah, ikut mengomentari aksi blusukan Risma di sejumlah lokasi di Jakarta.
Fahri meminta staf Risma memberitahu perbedaan jabatan wali kota dan menteri.
“Staf-nya bu Risma harus kasi tau beliau beda jadi walikota dan Menteri,” ujarnya melalui akun Twitter @Fahrihamzah, Rabu (6/1/2021).
Fahri menyebut, terdapat perbedaan jabatan menteri dengan wali kota pada filosofi, skala, dan juga metode.
“Menteri tidak dipilih tapi ditunjuk, kerja sektoral saja dan berlaku di seluruh negeri. Wali kota dipilih, non sektoral tapi terbatas kota,” lanjut Fahri Hamzah.
Respons Fadli Zon
Sementara itu, politisi Partai Gerindra, Fadli Zon, juga menyinggung gaya pejabat pemerintah yang melakukan blusukan.
Meski tak menyebut nama Mensos Risma, melalui cuitannya, anggota DPR RI ini memberikan tanggapannya terkait blusukan.
Fadli Zon menyebut blusukan sebagai cara yang bagus untuk melihat lapangan secara langsung jika dilakukan sesuai porsinya.
“Blusukan secara proporsional bagus saja sebagai cara melihat langsung lapangan,” tulis Fadli Zon, Selasa (5/1/2021).
“Tapi, kalau kecanduan blusukan maka harus diperiksa jangan-jangan gangguan gila pencitraan,” lanjutnya.
Sebelumnya, diketahui Risma melakukan blusukan di sejumlah daerah di Jakarta, seperti di Jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat.
Mensos ini menemui beberapa warga Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).
Disebut Norak oleh DPRD DKI
Sementara itu, blusukan yang dilakukan Risma juga menuai tanggapan miring dari pejabat di wilayah DKI Jakarta.
Dikutip dari Kompas.com, Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta, Mujiyono, menilai aksi Risma kurang elok.
Mujiyono menilai, blusukan tersebut dikemas secara berlebihan.
“Jangan lebay aja, dikemas berlebihan norak jadinya.”
“Yang dilakukan bu Risma termasuk kategori berlebihan,” ujar Mujiyono, Selasa (5/1/2021).
Mujiyono bahkan menawarkan Risma apabila ingin bertemu gembel di Jakarta, jangan mencari di daerah steril seperti Sudirman-Thamrin yang akan jarang terlihat.
Dia mengatakan, sebaiknya Risma datang ke daerah kumuh di Jakarta Barat karena di sana bisa banyak ditemukan gelandangan.
“Kalau mau lagi (ketemu gelandangan) sono di Jakarta Barat,” tutur politisi Demokrat itu.(msn)