Indovoices.com –Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta Suzy Marsitawati mengakui, melakukan simulasi pengangkutan jenazah Covid-19 menggunakan truk. Simulasi ini dilakukan lantaran banyak permintaan memakamkan jenazah dengan protokol Covid-19.
“Itu baru simulasi andaikan kejadian. Karena gini, banyaknya permintaan sekarang, banyaknya permintaan dari semua rumah sakit,” kata dia saat dihubungi, Rabu malam, 23 Juni 2021.
Sepekan terakhir ini data pemakaman jenazah dengan protokol Covid-19 fluktuatif. Dalam situs corona.jakarta.go.id tertulis jumlah jenazah yang dimakamkan dengan protokol mencapai 83 pada 16 Juni.
Angka ini naik tajam menjadi 119 jenazah pada 17 Juni dan 112 jenazah di 18 Juni. Selanjutnya, 75 jenazah (19 Juni), 36 jenazah (20 Juni), 84 jenazah (21 Juni), dan 47 jenazah (22 Juni).
Suzi menyebut simulasi hanya dilakukan sekali di kantor Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI. Menurut dia, tidak ada implementasi pengangkutan jenazah dengan truk, karena baru simulasi.
“Kalau simulasi itu bisa terjadi bisa tidak. Namanya baru simulasi, kan kami mengambil beberapa opsi dan skenario,” jelas dia.
Sebelumnya, Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI Jakarta Edi Sumantri menyatakan Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI kemarin harus memakamkan 146 jenazah dengan protokol Covid-19.
Namun, petugas tak sanggup lagi menguburkan, sehingga sisa jenazah yang belum dimakamkan ditempatkan dulu di puskesmas.
“Dan hari ini akan diangkut, karena ambulans tidak mungkin lagi, dengan truk. Kapasitas satu truk delapan peti,” jelas dia saat rapat dengan Komisi C Bidang Keuangan DPRD DKI Jakarta, Rabu, 23 Juni 2021.
Edi semula memaparkan soal anggaran belanja tidak terduga (BTT) 2021. Salah satu anggaran ini dialokasikan untuk Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI.
Dinas Pertamanan dan Hutan Kota telah memakai BTT senilai Rp 13,02 miliar. Edi lalu menyinggung soal pengangkutan jenazah Covid-19 dengan truk itu.