Indovoices.com-Penyebaran virus corona yang mencapai status pandemik di hari Rabu (11/3) menjadikan seluruh negara siaga. Beberapa negara bahkan menyiapkan fasilitas pengecekan di beberapa lokasi untuk para warga yang ingin diperiksa secara sukarela.
Korea Selatan, Swedia, dan Jerman menjadi negara-negara pertama yang membuat fasilitas khusus pengecekan infeksi virus Corona bagi penduduk mereka.
Korea Selatan
um
Korea Selatan menjadi negara dengan salah satu kasus Corona terbesar dengan 7869 kasus terkonfirmasi. Mengutip kantor berita Yonhap, Korea Selatan telah melakukan tes terhadap lebih dari 200.000 warganya sejak bulan Januari.
Menurut data yang dihimpun dengan fasilitas model drive-thru, warga bisa memasuki sebuah area dengan mobil, dokter dan perawat akan melakukan tes mengenakan baju pelindung dari hazmat (hazardous material), masker, serta penutup wajah, mengecek suhu tubuh dan mengambil sampel lendir dari hidung dan tenggorokan.
Dalam beberapa menit, pengambilan sampel akan dilakukan dan warga tidak perlu keluar dari mobil. Sistem yang terinspirasi dari drive-thru makanan cepat saji ini dinilai lebih aman dan cepat daripada pengetesan di rumah sakit, karena rendahnya kontak langsung antara warga yang dites dengan tenaga medis.
Lee Jae-joon, walikota kota Goyang, dimana fasilitas ini didirikan, menambahkan, ada kekhawatiran penularan selama di ruang tunggu jika pengetesan dilakukan di area tertutup.
Swedia
Swedia juga menerapkan sistem drive-thru untuk warganya yang baru kembali dari wilayah berisiko tinggi. The Public Health Agency of Sweden menyediakan sambungan telepon khusus 1177, termasuk bagi warga Swedia yang baru kembali dari luar negeri selain China. Hingga Kamis (12/3), WHO mencatat 461 kasus terkonfirmasi virus Corona.
Blogger dan influencer terkenal Bryanboy mengungkapkan ceritanya melalui Twitter, bahwa sekembalinya dari rangkaian fashion week di Milan dan Paris, ia menjalani tes melalui drive-thru secara sukarela, dan biayanya ditanggung seluruhnya oleh pemerintah. Selama menunggu hasil tes (yang kemudian menunjukkan hasil negatif), ia juga diwajibkan untuk mengarantina diri sendiri di rumah.
Jika hasilnya positif, warga yang terinfeksi akan akan menerima notifikasi melalui telepon dan tenaga medis akan menjemput mereka.
Inggris
Pemerintah Inggris telah membuka fasilitas pengujian infeksi virus Corona di Parsons Green, London. Central London Community Healthcare juga menuturkan bahwa fasilitas ini tidak bisa dimanfaatkan oleh warga yang tidak memiliki rujukan dari National Health Service, yang berbasis pada riwayat perjalanan dan kontak dengan pasien positif Corona.
Dua lokasi tes lainnya juga dibuka di Harpenden Memorial Hospital dan di Edgware Community Hospital.
Jerman
Menurut data dari WHO, di Jerman terdapat kasus Covid-19 terkonfirmasi sebanyak 1.567 hingga hari Jumat (12/3). Kanselir Jerman Angela Merkel juga menyebutkan setidaknya 60 hingga 70 persen penduduk Jerman bisa terinfeksi jika situasi masih tetap sama, dimana virus sudah menyebar dan belum ada kemungkinan pengobatan atau pencegahan melalui imunisasi.
Setelah membuka fasilitas pengecekan drive-thru di kota Nuertingen, kini fasilitas baru telah dibuka di Gross-Gerau, sebuah kota di negara bagian Hessen.
Kepala dinas kesehatan Walter Astheimer dan administrator distrik (setara bupati) wilayah Gross-Gerau Thomas Will mengumumkan pada hari Rabu tentang kasus kedua terkonfirmasi SARS-CoV-2 di distriknya. Orang yang bersangkutan adalah seorang wanita yang kembali bersama suaminya dari liburan bermain ski di Tyrol Selatan pada 6 Maret. Wanita itu diisolasi dengan suaminya dan dikarantina di rumahnya sendiri.
“Pasien memiliki tanda-tanda infeksi seperti flu,” kata kepala departemen kesehatan, Dr. Angela Carstens, seperti diberitakan harian Lauterbacher Anzeiger.
Namun, berbeda dengan di Korea Selatan, disini warga yang ingin melakukan pengecekan harus mendaftar terlebih dahulu melalui telepon dan dinyatakan memenuhi syarat oleh dinas kesehatan. Kriteria yang harus terpenuhi adalah adanya kontak dengan pasien virus Corona yang telah terbukti positif dengan hasil laboratorium.
Jika tidak ada kontak tersebut, warga yang berhak menggunakan fasilitas ini adalah mereka yang dalam 14 hari terakhir pernah mengunjungi lokasi-lokasi yang ditetapkan sebagai area berisiko, yakni Italia, Iran, China (hanya Provinsi Hubei), Korea Selatan (Provinsi Gyeongsang utara), dan Prancis (region Grand Est).
Tujuan dari fasilitas ini adalah untuk meringankan praktik dokter umum. Di pusat-pusat pemeriksaan, orang-orang yang oleh dokter umum dinilai beralasan untuk dicurigai harus diuji di satu tempat.
Di sini, para warga yang sudah mendapatkan lampu hijau untuk dites akan memasuki area drive-thru dimana mereka akan tetap berada di dalam mobil selama pengecekan. Selama menunggu hasil tes keluar, mereka juga diwajibkan untuk melakukan karantina mandiri di rumah.
Australia
Dikutip dari Financial Times, Australia menganggarkan dana sebesar 2,4 miliar dollar Australia (atau sekitar ) untuk meningkatkan layanan kesehatan mereka dalam menghadapi virus Corona, termasuk dengan mendirikan 100 klinik uji ‘pop-up’ dan layanan telepon serta telehealth.
Layanan klik uji ini dimaksudkan untuk mengurangi beban rumah sakit yang kebanjiran warga yang ingin melakukan tes. Meski demikian, pemerintah juga membatasi akses ke klinik ini dan hanya memperbolehkan warganya yang telah melakukan perjalanan melalui China, Korea Selatan, dan Iran dalam 14 hari terakhir atau memiliki kontak dengan pasien positif Corona.
Salah satunya juga memiliki model drive-thru, yang berada di kota Adelaide yang dapat menerima pasien setiap 20 menit sekali. (msn)