Indovoices.com-Publik Thailand geger dengan unggahan seorang aktivis pada Minggu, 22 Maret 2020, yang mempertanyakan Kerajaan Thailand. Unggahan aktivis itu mempertanyakan Raja Maha Vajiralongkorn yang bepergian ke Jerman selama krisis virus corona atau COVID-19.
Unggahan itu dibalas oleh Puttipong Punnakanta, Menteri Masyarkat Ekonomi Digital, yang memperingatkan unggahan tak pantas bisa terancam hukuman penjara. Menghina Kerajaan Thailand adalah sebuah tindakan kriminal yang hukumannya bisa sampai 15 tahun penjara.
Sebuah tagar dengan terjemahan ‘mengapa kita membutuhkan seorang raja?’ telah menjadi trending topics Twitter di Thailand setelah unggahan aktivis itu. Raja Vajiralongkorn, 67 tahun, yang naik tahta pada tahun lalu, punya rumah ke dua di Thailand. Dia menghabiskan lebih banyak waktu di luar Thailand.
Dikutip dari reuters.com, jumlah kasus virus corona di Thailand selama Maret 2020 ini naik menjadi 599 kasus atau terbesar ke dua di kawasan Asia Tenggara setelah Malaysia.
Tagar yang mempertanyakan Kerajaan Thailand di re-tweet lebih dari 1,2 juta kali dalam tempo 24 jam pada Minggu, 22 Maret 2020. Kerajaan Thailand belum memberikan komentar terkait hal ini.
Di Twitter, Punnakanta mengunggah sebuah peringatan untuk warga Thailand agar jangan melanggar hukum lewat unggahan mereka. Dia juga menyertakan gambar tangan diborgol dalam unggahannya.
Juru bicara Pemerintah Thailand, Narumon Pinyosinwat, saat ditanya apakah pihaknya akan mengambil langkah terkait unggahan ini, Narumon mengatakan pihaknya terus memonitor keadaan. Segala tindakan yang hendak diambil Pemerintah Thailand akan dikonsultasikan dengan badan-badan keamanan.(msn)