Indovoices.com-Dalam rangka mengurangi kerentanan kawasan metropolitan Jakarta dari bencana banjir, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung-Cisadane tengah menyelesaikan pembangunan Bendungan Ciawi yang berlokasi di Hulu Sungai Ciliwung, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. Pembangunan bendungan merupakan bagian dari rencana induk pengendalian banjir (flood control) Ibu Kota Jakarta.
Kontrak pekerjaan Bendungan Ciawi ditandatangani pada 23 November 2016 dengan kontraktor pelaksana PT Brantas Abipraya dan PT. Sacna. Pembangunannya telah mulai pada 2 Desember 2016 dengan masa pelaksanaan 641 hari kalender atau dijadwalkan selesai 30 Mei 2021, namun ditargetkan dapat selesai lebih cepat pada akhir tahun 2020.
“Saat ini progres pembangunan Bendungan Ciawi sudah 45% dan akan diselesaikan akhir tahun ini atau Desember 2020,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Progres konstruksi bendungan lebih cepat dari rencana sebesar 38,9%. Pembangunannya saat ini meliputi pekerjaan bendungan utama (galian tubuh bendungan, grouting tubuh bendungan, timbunan main cofferdam), bangunan pelimpah (proses pembebasan lahan, clearing dan grubbing, penggalian tebing spillway), hidromekanikal (pengadaan maintenance gate), pembangunan fasilitas umum, clearing area lahan, dan bottom outlet (galian bottom outlet, pengecoran, pengalihan anak sungai, pekerjaan jalan OP).
Bendungan Ciawi merupakan tipe bendungan Urugan Tanah Zonal Random dengan Inti Miring yang memiliki volume tampung 6.05 juta m3 dan luas genangan 39.40 hektar dengan biaya pembangunan sebesar Rp 798,7 miliar. Bendungan ini didesain untuk mengurangi debit banjir yang masuk ke Jakarta dengan menahan aliran air dari Gunung Gede dan Gunung Pangrango sebelum sampai ke Bendung Katulampa yang kemudian mengalir ke Sungai Ciliwung.Terselesaikannya pembangunan Bendungan Ciawi akan mereduksi banjir sebesar 111,75 m3 per detik.
Pembangunan bendungan merupakan bentuk komitmen Pemerintah Pusat untuk mengendalikan banjir mulai dari hulu hingga di hilir. Di wilayah hulu, selain Bendungan Ciawi juga dibangun Bendungan Sukamahi dengan volume tampung sebesar 1,68 juta m3 dan luas area genangan 5,23 hektar. Sementara di hilir Jakarta dilakukan normalisasi Sungai Ciliwung, BBWS Ciliwung Cisadane Ditjen SDA juga telah menyelesaikan penambahan pintu air Manggarai dan Karet, serta tengah menyelesaikan Sudetan Sungai Ciliwung ke Kanal Banjir Timur.
Dengan dibangunnya Bendungan Ciawi (Cipayung) dan Bendungan Sukamahi debit banjir di Pintu Air Manggarai diperkirakan sebesar 577,05 m3/detik. Apabila dikurangi dengan debit yang dialirkan ke Sudetan Kanal Banjir Timur sebesar 60,00 m3/detik, maka debit di Pintu Air Manggarai sebesar 517,05 m3/detik atau reduksi banjir sebesar 11,9%. (jpp)