Indovoices.com- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan, selain Hot Connectivity, yakni konektivitas yang sifatnya infrastruktur jalan dan sebagainya, ada juga hal yang tidak kalah penting, yaitu soft connectivity.
“Soft Connectivity itu artinya yang terkait dengan manusia,” kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengutip pidato Presiden Jokowi pada sesi pertemuan KTT Peringatan 30 Tahun Kerja Sama Kemitraan ASEAN-Republik Korea (RoK), di Busan, Korea Selatan.
Terkait Soft Connectivity itu, menurut Menlu, Presiden mengatakan ada tiga hal yang dimintakan perhatian. Pertama adalah dalam konteks people to people contact-nya itu sendiri.
“Presiden mengatakan kembali mengenai pentingnya bagi ASEAN dan RoK memiliki rezim bebas visa sehingga dapat mempererat hubungan antarmanusia dan ini juga disebut oleh beberapa pemimpin ASEAN,” kata Menlu.
Kemudian yang kedua adalah, masih di bidang soft connectivity, investasi di bidang pendidikan. Presiden Jokowi menilai, pendidikan ini penting sekali karena ini akan menjadi jangkar penyangga hubungan yang lebih sustainable jauh ke depan. Terakhir adalah yang terkait dengan connectivity antara pemain ekonomi.
“Artinya, karena kalau kita bicara mengenai hubungan maka tanpa hubungan ekonomi yang kuat, aku tidak akan mungkin dapat berjalan secara sustainable,” terang Menlu menirukan Presiden Jokowi. (jpp)