Indovoices.com –Menteri Pertahanan Prabowo Subiantobertemu dengan pengamat pertahanan Connie Rahakundini Bakrie. Pertemuan ini terungkap dari unggahan Ketua Harian Partai Gerindra sekaligus Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Sufmi Dasco Ahmad di media sosialnya.
Dari foto yang diunggah, Dasco tampak hadir bersama Wakil Ketua Komisi Hukum DPR dari Partai NasDem, Ahmad Sahroni.
“PERKUAT DIRI MEMBANGUN NEGERI. Bersama Pak Prabowo Subianto, Connie Rahakundini Bakrie dan Bro Ahmad Sahroni,” tulis Dasco di akun Instagramnya @sufmi_dasco.
Dasco tak menjelaskan lebih lanjut ihwal pertemuan tersebut. Ia hanya menyebut pertemuan berlangsung pada Jumat, 11 Juni 2021 di kantor Kementerian Pertahanan.
Connie Rahakundini beberapa kali mengkritik rencana kebijakan Kementerian Pertahanan. Ia pernah melontarkan dugaan adanya mafia alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang disebutnya Mr. M, tak lama setelah tenggelamnya KRI Nanggala-402 beberapa waktu lalu.
Tak berselang lama, Connie mengungkapkan bahwa Kemenhan sedang menyiapkan rancangan peraturan presiden untuk pembelian peralatan pertahanan dan keamanan seharga Rp 1.760 triliun atau setara US$ 142 miliar. Connie mengaku kaget karena angka itu terkesan terlalu besar namun tanpa kejelasan.
Isu ini lantas ramai disorot publik. Selain soal nominal, sebagian kalangan juga mempertanyakan keberadaan PT Teknologi Militer Indonesia (TMI) yang menjadi perantara pembelian alpahankam. Tercatat, empat kader Partai Gerindra, yang dipimpin Prabowo, duduk sebagai komisaris di perusahaan itu.
Pada Rabu, 2 Juni 2021, Prabowo Subianto memaparkan rancangan perpres alpahankam itu kepada Komisi Pertahanan DPR. Dalam rapat itu, Prabowo disebut memastikan bahwa PT TMI tak akan bertindak sebagai broker, melainkan hanya tim asistensi untuk transfer teknologi. Menurut informasi yang dihimpun Tempo, mayoritas fraksi di Komisi Pertahanan setuju dengan rencana pembelian alpahankam tersebut.